Senin, 02 Maret 2009

Harapan Daerah Pada KTT ASEAN Ke-14

KTT ASEAN Ke-14

Secercah Harapan

Untuk Pembangunan Daerah

INDRAMAYU – Sebagai masyarakat yang ada di daerah, semuanya mengharapkan agar program-program pembangunan dari pusat bisa dirasakan masyarakat secara merata di semua daerah. Jangan sampai ada daerah terisolir, sehingga butuh terobosan antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat. Karena masyarakat sudah semakin cerdas, bahwa meski sudah otonomi daerah namun masih “payah” jika harus membangun dengan dana yang diperoleh dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) setempat.

Aliran dana dari pusat seperti Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK), tampaknya masih menjadi tumpuan dan gantungan hidup bagi Pemerintah Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat. Meski tahun 2009 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Indramayu sudah mencapai Rp 1 triliun lebih, namun pada kenyataannya PAD Kota Mangga Indramayu itu masih “memble”. Untuk belanja daerah saja tidak cukup.

Sehingga tetap membutuhkan terobosan baru untuk membangkitkan pendanaan Kabupaten Indramayu. Untuk langkah jauhnya, Konferensi Tingkat Tinggi ke-14 ASEAN di Hua Hin, Thailand, Sabtu (28/2) dan Minggu (1/3) banyak pihak berharap agar pertemuan para pemimpin ASEAN itu bisa mendorong kesejahteraan masyarakat yang ada di daerah, termasuk masyarakat Kabupaten Indramayu.

Sejumlah harapan masyarakat yang mengharapkan kesejahteraan, rupanya telah menjadi impian warga di seluruh dunia. Masalahnya, tak sedikit pula potensi yang dimiliki daerah tidak mampu digali oleh pemerintah daerahnya. Pemerhati ekonomi dan keuangan, Rhinto FRB mengatakan, KTT ASEAN ke-14 semoga mampu menjadikan Indonesia sebagai daerah yang tangguh dalam perekonomiannya.

“Kalau perekonomian Indonesia tangguh, rakyat kita Insya Allah akan sejahtera. Dampaknya, kesejahteraan itu akan dinikmati pula oleh masyarakat di daerah. Namun daerah perlu dibangkitkan dengan masuknya sejumlah investor untuk membangkitkan perekonomian daerah. Ini butuh kesungguhan para pemimpin daerah dalam memimpin daerahnya,” ujarnya.

Dalam pertemuan tingkat tinggi para pemimpin ASEAN ke-14, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono lebih fokus pada kerja sama ekonomi untuk mengatasi krisis. Indonesia akan mendorong apa yang bisa dilakukan ASEAN secara kolektif setelah menyusun kebijakan internal di setiap negara anggota.

Di akhir pertemuan, para pemimpin ASEAN akan menandatangani sejumlah dokumen sebagai pertemuan. Deklarasi Cha-am Hua Hin tentang Peta Jalan bagi Komunitas ASEAN (2009 – 2015), cetak biru Komunitas Politik dan Keamanan ASEAN, cetak biru Komunitas Sosial Budaya ASEAN, serta Deklarasi Bersama Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs) di ASEAN.

Para pemimpin ASEAN dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-14 Tahun 2009 di Cha-am Hua Hin, Thailand, Sabtu (28/2) dihadiri Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono, Perdana Menteri (PM) Laos Bouasone Bouphavanh, Perdana Menteri (PM) Malaysia Abdullah Ahmad Badawi, Presiden Filipina Gloria Macapagal-Arroyo, Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong, Perdana Menteri (PM) Thailand Abhisit Vejjajiva, Perdana Menteri (PM) Vietnam Nguyen Tan Dung, Perdana Menteri (PM) Myanmar Thein Sein, Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, Perdana Menteri (PM) Kamboja Hun Sen, dan Sekretaris Jenderal ASEAN Surin Pitsuwan. (AP/REUTERS/Kompas/Satim) ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar