Puluhan Wartawan Bandung Demo UPI
WARTAWAN Kota Bandung Sedang Melakukan Aksi di Halaman Rektorat UPI, Jln. Setiabudhi Bandung Jumat (21/1). Mereka menuntut permintaan maaf rektorat dan mahasiswa UPI atas aksi pengusiran sejumlah wartawan saat pertemuan BEM Rema UPI dengan Majelis Wali Amanah UPI, Kamis (20/1).*** (NURYANI/"PRLM")
BANDUNG - Puluhan wartawan Bandung mendatangi Kampus Universitas Pendidikan Indonesia, Jumat (21/1). Mereka melakukan aksi di hadapan gedung rektorat UPI Jln. Setiabudhi Bandung memprotes sikap intimidasi dan pengusiran yang dilakukan oleh Sekretaris Majelis Wali Amanah saat meliput pertemuan antara BEM Rema UPI dengan Majelis Wali Amanah UPI.
Salah satu wartawan Detik Bandung Tia yang diusir saat melaksanakan peliputan menuturkan, dirinya bersama dua wartawan lainnya datang atas undangan BEM Rema UPI. Namun di tengah pertemuan wartawan memperoleh sikap yang tidak menyenangkan dari Abin Syamsuddin. Mulai dari diminta KTP, dicatat nama dan alamatnya, hingga diusir dari ruangan oleh Abin.
Salah satu wartawan media nasional Tempo Anwar menuturkan, apa yang dilakukan pihak UPI merupakan bentuk intimidasi terhadap profesi wartawan. Bahkan telah melanggar UU Pers dan menghambat kemerdekaan pers. "Ini merupakan tindakan pidana," katanya.
Karena tidak memperoleh permintaan maaf dari yang bersangkutan, seluruh wartawan Bandung memutuskan untuk memboikot seluruh pemberitaan UPI. (A-157/kur) ***
Source : Pikiran-Rakyat Online, Jumat, 21/01/2011 - 13:19
Komentar Berita
- Eko Purwanto (not verified) on Sabtu, 22/01/2011 - 10:35
Transparan donk.
Tugas wartawan adalah mencari dan menyampaikan berita, selayaknya tidak ada intimidasi terhadap wartawan.
- Anonymous (not verified) on Sabtu, 22/01/2011 - 08:31
sok lah obok-obok ..
meh transparan
sugan jerona mah lain siga katingalina
- keukeuh (not verified) on Jumat, 21/01/2011 - 21:37
Rupanya ada salah komunikasi, sok ah... sing alakur. Wartawan perlu berita, UPI perlu publikasi. Damai... damai... duduk bersama,, Insya Allah beres, roes...
- gerry (not verified) on Jumat, 21/01/2011 - 20:13
maenya anu gelarna doktor jeung ahli psikologi kalakuana kitu ? ccckkcckkccckkk..ieu mah anu kudu dipariksa psikologi teh manehna meureun...
- Anonymous (not verified) on Jumat, 21/01/2011 - 20:13
pelecehan demokrasi, lawan kawan2!
tiada maaf bagi mereka yang mengganggu keterbukaan informasi...
- suhandiman (not verified) on Jumat, 21/01/2011 - 19:55
itu adalah "penyakit umum" para personel perguruan tinggi. suka merasa paling akademik dan paling pintar, tapi suka menganggap remeh orang lain.
- m.hilman (not verified) on Jumat, 21/01/2011 - 19:35
kunaon kang Abin make alergi ka wartawan,biasa2 we
- Anonymous (not verified) on Jumat, 21/01/2011 - 19:34
abin syamsuddin teh saha tea sih ?
- Gayus Rosada (not verified) on Jumat, 21/01/2011 - 19:10
UPI teh singkatan ( Unipersitas Padahal IKIP ), jadi leuwih alus bubarkeun UPI ganti deui ku IKIP.
- Restu Nur Wahyudin (not verified) on Jumat, 21/01/2011 - 18:34
Ini menjadi refleksi bagi kita: hidup saling menghormati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar