10 April 2011
EKSPEDISI HUMANIORA ONLINE
Upaya Meningkatkan Mutu Madrasah di Jabar
2010, Terdapat 1,3 Juta Anak
Belajar di Madrasah
BANDUNG, EKSPEDISI HUMANIORA ONLINE - Status madrasah yang mayoritas berstatus swasta membuat lembaga pendidikan ini sulit untuk meningkatkan mutunya. Jumlah madrasah swasta lebih banyak karena merupakan salah satu jalur pendidikan formal yang tumbuh dan berkembang dari inisiatif masyarakat. Berdasarkan data Kantor Kementerian Agama Jabar, pada 2010 terdapat 1,3 juta anak yang sedang belajar di madrasah, sebanyak 11,5 persen di madrasah negeri dan 88,5 persen di madrasah swasta. Untuk itulah diperlukan peran aktif semua pihak untuk meningkatkan mutu pendidikan madrasah.
Demikian hal ini terungkap dalam diskusi yang bertema “Membangun Sinergi untuk Meningkatkan Mutu Madrasah di Jawa Barat", yang berlangsung di Aula Pikiran Rakyat, Jln. Soekarno-Hatta No. 147, Kota Bandung, Rabu (2/3). Pada diskusi ini hadir Kepala Kanwil Kementerian Agama Jabar Saeroji, Rektor UIN Sunan Gunung Djati Nanat Fatah Natsir, Ketua YPM Salman Syarif Hidayat, Ketua Persatuan Guru Madrasah (PGM) Jabar Ubay Dilakhoiri, serta para pengelola dan guru madrasah se-Jabar. Diskusi ini merupakan kerjasama Shafira, Kanwil Kemenag Jabar, LPP Salman ITB, PGM, dan Pikiran Rakyat.
Saeroji mengungkapkan, perubahan pada diri peserta didik sangat ditentukan oleh mutu proses pembelajaran. Proses pembelajaran akan berjalan efektif dan bermutu tinggi jika ditangani oleh guru profesional yang berkualifikasi minimal sarjana. Akan tetapi, pada kenyataannya masih banyak guru yang belum lulus S-1.
“Contohnya guru madrasah ibtidaiyah di Kota Bandung, 48,4 persennya belum lulus S-1. Mereka yang lulus diploma dan S-1 ternyata sebagian besar berlatar belakang pendidikan agama Islam, padahal lulusan pendidikan agama Islam bukan berarti guru madrasah,” kata Saeroji. (A-187/das)***
Source : Pikiran Rakyat Online, Rabu, 02/03/2011 - 18:13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar