Rabu, 04 Oktober 2017

Hidroponik Dipamerkan di Hari Jadi Ke-490 Kabupaten Indramayu


Rabu, 04 Oktober 2017
Hidroponik Dipamerkan di Hari Jadi Ke-490
Kabupaten Indramayu
DITAMPILKAN – Tenologi hidroponik ditampilkan dalam acara Pameran Pembangunan merayakan Hari Jadi Ke-490 Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat pada Sabtu, 7 Oktober 2017.(Satim)***
SATIM TERUS
MAJU TERUS EKSPEDISI HUMANIORA
INDRAMAYU, SATIM TERUS
            BANYAK cara dan kreatifitas masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam memeriahkan pameran pembangunan dalam rangka memeriahkan Hari jadi Ke-490 Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat yang jatuh pada tanggal 7 Oktober 2017.
            Salah satunya, seperti yang ditampilkan Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu. Dinas yang satu ini menyuguhkan pameran teknologi pertanian bertajuk hidroponik. Konon, ketika tidak punya lahan luas, namun berkat teknologi itu bisa menghasilkan nilai ekonomi bagi keluarga.
Kelihatannya sederhana, namun terlihat rumit dan membutuhkan ketelitian dalam pengelolaannya jika dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari untuk mendongkrak nilai tambah perekonomian keluarga.
Secara umum, teknologi hidroponik bagi kalangan masyarakat di wilayah Kabupaten Indramayu, tampaknya masih dianggap terlalu asing. Namun sebagian kalangan beranggapan, bahwa di beberapa daerah teknologi hidroponik sudah tak asing lagi. Bahkan teknologi hidroponik telah menghasilkan berbagai macam buah-buahan, dan kebutuhan dapur sampai mampu menembus pangsa ekspor.
Begitu pula dengan berbagai macam produksi pertanian yang masuk ke Indonesia, konon, di negeri sananya dihassilkan dari teknologi hidroponik. Sehingga mereka tidak panik lagi dengan lahan pertanian yang sempit, atau hanya memiliki halaman rumah yang terbatas, namun berkat teknologi hidroponik akhirnya memiliki tambah bagi keluarga, atau paling tidak untuk kebutuhan dapur sehari-hari ada kalanya cukup memetik dari tanaman dengan cara hidroponik itu.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu, Ir. H. Firman Muntako melalui juru bicara Bidang Hortikultura (Budidaya Tanaman), Ir. Usep Sukarso mengatakan, meskipun hidroponik bukan teknologi baru bagi daerah-daerah lain, namun pihaknya sengaja memamerkan teknologi hidroponik dalam budi daya tanaman pangan, dalam rangka memasyarakatkan hidroponik bagi masyarakatnya.
Salah satu alasan bagi Dinas Pertanian Kota Mangga itu, dengan teknologi hidroponik diharapkan mampu menghasilkan beragam tanaman pangan bagi warga Kabupaten Indramayu. Ke depannya, diharapkan mampu menghasilkan tanaman pangan berkualitas ekspor tanpa harus bergantung luasnya lahan pertanian.
“Di lahan sempit pun, kita bisa menghasilkan beragam tanaman pangan hanya dengan teknologi hidroponik. Kalau masyarakat merasa kurang paham, silahkan bertanya kepada petugas Dinas Pertanian, atau bisa juga konsultasi langsung di acara pameran pembangunan Indramayu. Kami dengan senang hati akan melayani konsultasi masyarakat yang membutuhkan pengetahuan teknologi hodroponik,” kata Usep di kantornya, Rabu (04/10/2017) sore.
Medianya Beragam
            Media hidroponik ternyata beraneka-rupa. Ada yang menggunakan sarana pelastikdan baja aluminium, dan ada pula yang menggunakan sarana tanpa pabrikasi seperti bambu besar. Semuanya tergantung masyarakatnya mau menggunakan sarana seperti apa.
            Namun menurut Usep, penyediaan sarana dan nutrisi bagi tanaman tetap saja harus mau merogoh kocek, lantaran barangnya dihasilkan dari produsen/pabrik.
            Seperti yang diperagakan dalam acara Pameran Pembangunan Hari Jadi Ke-490 Kabupaten Indramayu Tahun 2017 ini, Usep mengaku sengaja menampilkan teknologi hidroponik dengan sarana atau media yang terbuat dari penyangganya dari rangka baja aluminium, dan media tanamannya dari kotak plastik penampung es yang kalau dirupiahkan terbilang mahal.
            “Tapi bagi masyarakat tinggal memilih, mau yang berbiaya mahal atau yang murah saja tergantung pribadinya masing-masing. Kami dari Dinas Pertanian siap memberikan bimbingan kalau sekiranya dibutuhkan,” ujar Usep.
            Diterangkan, sekam bakar dan rook bool, sejenis busa sedikit keras dibutuhkan untuk menancapkan tanaman pengganti media tanah liat. Kemudian jangan lupa sirkulasi air yang harus dikendalikan dengan alat pemompa hasil pabrikasi, serta nutrisi A dan B juga dibutuhkan tanaman tertentu sehingga tumbuhannya terlihat subur.
            Hal itu ungkap Usep, dalam peragaan teknologi hidroponik di acara pameran pembangunan itu, ia menyuguhkan tanaman bernilai gizi lumayan seperti pak coy, salada, dan binohong agar lebih bisa dikenal masyarakat. Adapun dalam prakteknya di tengah masyarakat, semua tergantung tanaman apa yang dikehendakinya.(Satim)***