Massa merusak mobil polisi saat terjadi bentrok antara massa warga dengan Satpol PP dan Kepolisian Resort Jakarta Utara yang berupaya membongkar gapura kompleks makam Mbah Priok di Koja, Jakarta Utara, Rabu (14/4/2010). Bentrokan ini mengakibatkan sedikitnya 100 orang terluka dan belasan kendaraan roda dua dan empat dibakar massa. (PERSDA/BIAN HARNANSA)***
Source : Kompas Images, Rabu, 14 April 2010 | 21:10
PMI Diminta Investigasi
Gubernur Janji Tidak Akan Gusur Makam Mbah Priuk
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, Kamis (15/4), meminta Ketua Umum Palang Merah Indonesia Pusat Muhammad Jusuf Kalla melakukan investigasi atas peristiwa bentrokan antara warga dan aparat di wilayah Koja, Jakarta, Rabu lalu.
Permintaan Fauzi Bowo itu dilakukan sebanyak dua kali, Kamis pagi dan sore hari, melalui telepon kepada Jusuf Kalla. Terkait permintaan itu, PMI memutuskan menunggu surat resmi dari Gubernur DKI Jakarta yang hingga kini belum diterima.
Demikian diungkapkan Kalla kepada pers seusai memimpin rapat pengurus PMI Pusat di Gedung PMI, Jakarta, kemarin. Rapat itu khusus membahas tawaran Gubernur DKI Jakarta agar PMI melakukan investigasi.
”Saya dihubungi Gubernur pagi dan sore tadi. Saya minta dikirimi dulu surat tertulisnya sehingga PMI dapat menilai apakah permintaan itu sesuai prinsip yang mendasari tugas PMI. Setelah itu, PMI baru akan melakukan apa yang bisa dijalankan. Tentu saja, investigasi yang akan dilakukan terfokus kepada investigasi pada tugas kemanusiaan PMI,” tandas Kalla.
Menurut dia, PMI bersikap hati-hati untuk menindaklanjuti permintaan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta itu. ”PMI menilai itu hanya kerusuhan, bukan konflik. Jadi, ini kekerasan dalam aksi kerusuhan,” kata Kalla.
”PMI hanya bisa bergerak dalam tataran kemanusiaan dan tidak bisa di aspek lainnya, seperti aspek hukum perdata maupun aspek pidana yang terjadi dalam peristiwa itu.
Tentang peranan PMI saat terjadi bentrokan, Kalla mengungkapkan, sejak peristiwa terjadi, PMI sudah mengerahkan enam mobil ambulans, relawan, dan dokter serta 69 kantong darah ke Rumah Sakit Umum Daerah Koja untuk mengatasi pasokan kurangnya darah di rumah sakit.
Janji Fauzi
Makam Habib Hasan bin Mohammad Al Haddad atau lebih dikenal dengan Mbah Priuk tidak akan digusur. Penegasan itu dinyatakan Gubernur DKI Jakarta saat bertemu dengan ahli waris Mbah Priuk, Kamis (15/4) di ruang pengajian kompleks makam Mbah Priuk di Koja. Siang itu ada 15 ahli waris Mbah Priuk, di antaranya Habib Ali, yang bertemu dengan Gubernur.
Didampingi Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Wahyono, Gubernur DKI mengatakan, segala kelengkapan makam, termasuk berbagai fasilitas dan bangunan majelis pengajian, yang ada juga tetap dipertahankan, tidak akan digusur. Bahkan, kompleks tersebut akan segera ditetapkan sebagai situs sejarah Jakarta dengan pengukuhan dari gubernur.
Di depan para ahli waris dan warga yang datang mengunjungi makam itu, Fauzi Bowo mengatakan, selain dipertahankan, kompleks makam itu juga akan diperbaiki.
”Tidak benar ada pendapat jika gubernur akan menggusur makam,” kata Fauzi yang juga menjamin makam beserta fasilitas di dalamnya tidak akan diubah.
Sementara itu, di sejumlah daerah di Indonesia, terjadi aksi keprihatinan atas kekerasan yang terjadi pada Rabu lalu di Koja. Hal itu di antaranya terjadi di Jambi dan Blitar, Jawa Timur. Sejumlah kalangan, termasuk Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf juga menyatakan keprihatinannya atas kekerasan tersebut. (HAR/JOS/ITA/ PRA/ABK/NIK/NAR) ***
Source : Kompas, Jumat, 16 April 2010 | 03:57 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar