Kompas.com, Kamis, 15 April 2010 | 14:04 WIB
Bentrokan terjadi antara anggota satpol pp dan warga saat upaya pembongkaran kompleks makam Mbah Priok di Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (14/4/2010). (Kompas Images/Kristianto Purnomo)***
JAKARTA, KOMPAS.com — Salah seorang pengurus makam Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad atau yang dikenal dengan Mbah Priuk, Habib Bakrie Assegaf, yang ditemui di makam Mbah Priuk, Koja, Jakarta Utara, Kamis (15/4/2010), menyangkal pernyataan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo yang sebelumnya menyatakan bahwa makam Mbah Priuk telah dipindahkan.
"Itu semua cerita bohong belaka.Yang jelas, sampai sekarang makam ini masih ada di sini dan sangat bersejarah karena yang namanya Tanjung Priok itu beliau yang kasih nama," katanya.
Habib Bakrie juga mengatakan, di dalam area makam Mbah Priuk juga terdapat makam anak cucu Mbah Priuk yang jumlahnya tidak dapat dia pastikan. "Total di dalam ada Habib Hasan dan semua anak cucu, banyak. Ada kiai sepuh Tanjung Priok juga. Kalau Gubernur bilang sudah pindah, itu salah," imbuhnya.
Menurut Habib Bakrie, makam Mbah Priuk adalah makam bersejarah bagi umat Islam karena Mbah Priuk adalah tokoh yang menyiarkan Islam di Tanjung Priok dan sekitarnya.
Habib Bakrie memperingatkan pemerintah provinsi agar tidak menggusur situs yang dianggap bersejarah itu. "Silakan kalau mau diperbaiki bikin bagus, kami terima. Tapi, kalau pugar keseluruhan, kami perjuangkan," imbuhnya disambut teriakan takbir pengikutnya. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar