Mimi Rasinah Menari bersama cucu dan penerusnya, Aerli Rasinah. (KOMPAS/LASTI KURNIA)***
Riasan tipis sudah menempel di wajah Mimi Rasinah (80), maestro tari topeng dari Indramayu, Jawa Barat. Rambut yang memutih pun telah tersisir rapi dan digelung sederhana. Tak lama, sebuah sobra (penutup kepala) dengan hiasan meriah dipasangkan oleh salah satu cucunya di atas kepalanya.
Mimi Rasinah pun siap menari di atas panggung Bentara Budaya Jakarta (BBJ) dalam acara ”Indramayu dari Dekat”, Rabu (4/8).
Sembari menunggu waktunya manggung, Rasinah dengan telaten menerima semua tamu yang datang menjenguknya. Ada yang ingin bertanya tentang perjalanan hidupnya, ada yang ingin melepas rindu, dan tak sedikit yang berebut berfoto dengan sang maestro. Tak ayal, ruangan sederhana di sisi barat BBJ, yang khusus disiapkan untuk tempat istirahat Rasinah, malah ramai dengan tamu yang mampir.
Melihat banyaknya penggemar Rasinah yang datang, Warsi, anak Mimi Rasinah, pun menggodanya. ”Mimi seperti artis. Banyak yang mau foto sama Mimi.” Rasinah hanya tersenyum-senyum menanggapinya.
Bunyi gong terakhir tarian topeng tumenggung yang dibawakan salah satu murid Sanggar Tari Topeng Mimi Rasinah menandakan waktu manggung Rasinah telah tiba. Dengan dibopong dan dinaikkan ke kursi roda, Rasinah menuju panggung untuk menarikan tari topeng Panji Rogoh Sukma bersama Aerli Rasinah (24), cucunya, dan 12 anak didiknya di sanggar.
Meski duduk, dan hanya menari dengan separuh tubuhnya, Rasinah mampu menyihir penonton. Begitulah Rasinah dengan kesederhanaan dan totalitasnya, dia rela menyerahkan seluruh hidupnya pada panggung dan tari topeng Indramayu. (Timbuktu Harthana)***
Source : Kompas, Minggu, 8 Agustus 2010 | 03:30 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar