Kamis, 29 Oktober 2015

Wahyudin, Wakil Ketua MPR RI Kunjungi Indramayu

elasa, 27 Oktober 2015

MAJU TERUS
SATIM TERUS EKSPEDISI HUMANIORA
PAMITAN – Wakil Ketua MPR RI, H. Wahyudin, ST, MM berkunjung ke Kabupaten Indramayu, Selasa (27/10/2015) sore sekitar pukul 13.45 WIB.(kanan) saat Wahyudin berpamitan kepada Bupati Indramayu, Hj, Anna Sophanah yang didampingi suaminya, Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, Dr. H. Irianto MS Syafiuddin (Kang Yance) dan unsur Muspida lainnya. Selasa (27/10/2015) sore itu, Wahyudin bertolak kembali ke Jakarta.(Foto-foto : Satim)***
Wakil Ketua MPR RI Kunjugi Indramayu
Indramayu, SATIM TERUS Pemerintah Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, mendapat kehormatan dikunjungi Wakil Ketua MPR RI, H. Wahyudin, ST, MM, Selasa (27/10/2015) sore.
            Kedatangan Wahyudin diterima Bupati Indramayu, Hj. Anna Sophanah didampingi suaminya, Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat dan juga Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat, Dr. H. Irianto MS Syafiuddin (Kang Yance), Ketua DPRD Kabupaten Indramayu, H. Taufik Hidayat dan undur Muspida lainnya.
            Belum diketahui pasti hasil pembicaraan Wahyudin di dalam ruangan Bupati Indramayu. Namun sumber lain menerangkan, pembicaraannya seputar menampung aspirasi Indramayu dalam rangka meminta dana Pusat untuk percepatan berbagai pembangunan di Kabupaten Indramayu.
            Sebuah spanduk bertuliskan “Selamat Datang Wakil Ketua MPR RI, H. Wahyudin, ST, MM“ terbentang di sudut sebelah kanan jalan masuk ke Pendopo Bupati Indramayu.
            Terlihat, Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Indramayu, H. Daniel Mutaqien Syafiuddin, ST juga hadir di acara itu. Kemudian terlihat pula kehadiran beberapa Kepala Dinas di Kabupaten Indramayu, seperti Kepala Dinas Bina Marga H. Omarsyah, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan H. Firman Muntako, Kepala Pengelolaan Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi (PSDA & Tamben) H. Suwenda Asmita, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) H. Trisna E. Hendarin, dan Kepala Badan Bencana Alam Daerah H. Edi Kusdiana.
            Wahyudin datang ke Indramayu menggunakan mobil dinasnya Toyota Alphard berwarna putih Nopol RI 49. Ia ke Indramayu bersama beberapa ajudannya, serta beberapa awak media.(Satim)*** Foto-foto : Satim
               


Rabu, 28 Oktober 2015

Indramayu Gelar Pesta Ngunjung Cimanuk


Selasa, 20 Oktober 2015
MAJU TERUS

SATIM TERUS EKSPEDISI HUMANIORA
PERSIAPAN – Para awak seniman dan tokoh adat tengah mempersiapkan acara melarung air murni muara Cimanuk  sebelum acara “Ngunjung Cimanuk” dilakukan, beberapa waktu lalu.(Foto-foto : Satim)***
Menghargai Para Leluhur,
Gelar Pesta Ngunjung Cimanuk
Indramayu, SATIM TERUS - SEJAK awal, keberadaan Sungai Cimanuk di Indramayu, Provinsi Bawa Barat, dinilai sangat berarti dan penting bagi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat yang ada di sekitarnya.

            Beberapa buku Sejarah Indramayu tertulis, betapa berharga dan pentingnya Sungai Cimanuk yang mengalir dari Kabupaten Garut melintasi Kabupaten Sumedang dan berakhir di pantai Kabupaten Indramayu.
            Karena dianggap bersejarah dan sakralnya nilai Cimanuk, beberapa waktu lalu, sejumlah seniman dan para tokoh adat Indramayu menggelar pesta dengan tajuk “Festival Cimanuk 2015”. Meski sang penggagasnya, Nang Sadewo lebih setuju dengan sebutan “Ngunjung Cimanuk 2015”. Konon, karena telah sekian lama, Sungai Cimanuk tidak pernah dilakukan upacara adat sakral.

            “Baru tahun 2015 ini, Ngunjung Cimanuk bisa terlaksana. Allhamdulillah berjalan lancar,” kata fotografer Indramayu itu, belum lama ini.

            Cimanuk yang sebelumnya terkadang hanya dipandang sebelah mata oleh sebagian generasi muda, dan mungkin pula dipandang tak bernilai sejarah oleh sebagian warga Indramayu. Namun berkat upacara adat “Ngunjung Cimanuk” tadi, sebagian tokoh adat dan para seniman lokal berharap, agar para generasipenerusnya mau menghargai jasa-jasa Cimanuk dari zaman ke zaman.

            Walaupun hingga kini, tanggal 7 Oktober masih menuai pertanyaan di sebagian kalangan sebagai Hari Ulang Tahun Kabupaten Indramayu. Namun, belum ada bukti-bukti konkrit sejarah yang bisa merevisi penetapan Hari Jadi Indramayu.
            Pemerintah Kabupaten Indramayu maupun DPRD Kabupaten Indramayu masih sepakat, bahwa Ulang Tahun Kabupaten Indramayu dirayakan setiap tanggal 7 Oktober.

            Pada peringatan lahirnya Kabupaten Indramayu ke-488 pada 7 Oktober 2015 lalu, pesta adat “Ngunjung Cimanuk” untuk pertama kalinya digelar, dan justru seusai beberapa ruas bantarannya yang dekat dengan jantung kota sudah dibenahi, seperti ada taman bermain dengan tembok penahan tanahnya  yang dibatu dan ditancapi paku beton.

            Wajah Cimanuk di sekitar kota yang kini banyak berubah menjadi arena rekreasi itu, secara keseluruhan pembangunannya belum tuntas. Untuk membenahi tanggul dan bantaran Sungai Cimanuk lama itu, Pemerintah Kabupaten Indramayu telah menabur puluhan miliar rupiah.

            Hingga 2016 mendatang, pemerintah setempat masih malakukan pembenahan. Konon, karena settingannya, akan disuguhkan perahu motor untuk para wisatawan yang ingin berkeliling Cimanuk  dari Waduk Bojong Sari hingga ke ujung Desa Babadan dan Pabean Udik pulang-pergi (PP).

            Meski saat ini keberadaan Cimanuk lama jauh berbeda dengan tahun 1500-an. Bahkan jauh berubah dibanding tahun 1873 seperti yang ditulis Sadewo dalam bukunya berjudul “Sudut”. Buku ini ditebar ke publik saat penutupan Pameran Pembangunan Indramayu ke-488, Senin (19/10/2015) malam.

            Dalam buku itu, Cimanuk tempo doeloe dikatakan pernah menjadi pelabuhan dengan mendaratnya kapal-kapal besar pengangkut bahan pangan dan rempah-rempah. Para penjajah baik Belanda maupun Jepang yang pernah bercokol di Indramayu, memanfaatkan Cimanuk untuk menguras harta kekayaan alam Kota Mangga.

            Sementara acara “Ngunjung Cimanuk” dikabarkan, sebagai bentuk penghargaan terhadap keberadaan Sungai Cimanuk, serta para leluhur yang ikut menjaganya. Karena Raden Bagus Wiralodra, tokoh pendiri Indramayu seperti ditulis dalam Buku Sejarah Indramayu, justru diperintahkan ke Indramayu yang pertama harus mencari lembah Sungai Cimanuk.

Sehingga memunculkan banyak penafsiran, tantang betapa berharganya nilai luhur yang terkandung dari sungai yang dikisahkan dalam cerita hasil buatan manuk (burung), sambil terbang membuat aliran air berbentuk sungai yang berbelok-belok. Setelah ada warga yang bermukim, sungai itu dinamai Cimanuk, karena diyakini hasil karya si burung sakti itu.   

            Pantuan Satim Terus, hingga kini keberadaan Sungai Cimanuk sangat berjasa, dan berharga dalam memenuhi kebutuhan air mayoritas  penduduk Indramayu. Keringnya Cimanuk dari Juli hingga Oktober 2015, membuat mayoritas warga Kabupaten Indramayu pada menjerit.

            Ratusan ribu hektar  tanaman padi dikabarkan puso (gagal panen). Tak hanya itu, ledeng tidak ngocor berhari-hari, dan sejumlah sumur kering-kerontang. Untuk urusan mandi saja, tak sedikit warga terpaksa harus membeli air galon isi ulang.

            “Oleh karena itu, masyarakat pun harus bersikap arif dan bijaksana dalam menghargai keberadaan Sungai Cimanuk. Jangan membuat pencemaran dan membuang sampah di Cimanuk. Jangan mengeruk bantaran dan tanggul seenak perutnya, karena akan menuai bencana,” tandas H. Suwenda Asmita, Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi Kabupaten Indramayu, kemarin.(Satim)***  Foto-foto : Satim/2015

                       



Misteri Pusaka Keagungan Indramayu Cakra Udaksana

Selasa, 13 Oktober 2015
MAJU TERUS

SATIM TERUS EKSPEDISI HUMANIORA
DIPAMERKAN – Bukti fisik pusaka keagungan Indramayu bernama Cakra Udaksana milik Raden Bagus Wiralodra, pemimpin Indramayu masa lalu, dipamerkan di Pendopo Bupati Indramayu, Selasa (13/10/2015). (Foto : Satim)***


SEJARAH
Kehebatan Cakra
Kalahkan Golek Sarpa Kenaka
Indramayu, SATIM TERUS - PADA zamannya, pusaka Cakra Udaksana merupakan salah satu senjata yang memiliki kemampuan mumpuni dengan ghodam-ghodamnya yang super dahsyiat. Mampu membuat mampus musuh-musuh yang mencoba menghancurkannya.

            Berkat kekuasaan Sang Pencipta Alam Semesta, Cakra di tangan orang yang memiliki ilmu mumpuni, mampu menambah kewibawaan dan kesaktian ketika harus perang tanding memperebutkan kekuasaan pada zamannya.

            Disebut-sebut, Cakra Udaksana merupakan salah satu pusaka keagungan Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, yang ketika sekitar Abad XVII dimiliki Raden Bagus Wiralodra, seorang pendekar pilih tanding yang sakti dan pemimpin Indramayu kala itu.

            Pemelihara sejumlah pusaka kuno peninggalan para pemimpin Indramayu masa lalu, Dasuki mengatakan, ia ditugasi untuk mengurusi benda-benda kuno bertuah tersebut. Konon, jumlahnya mencapai puluhan.

Seumlah pusaka kuno bertuah itu, dipamerkan kepada umum dalam rangka memperingati Ulang Tahun Indramayu ke-488. Lokasinya, di Pendopo Bupati Indramayu dan diperlihatkan kepada publik selama sepekan hingga Rabu (14/10/2015).

    “Pusaka-pusaka yang ditampilkan dalam pameran pembangunan menyambut Hari Jadi Indramayu ke-488 tahun 2015 ini, sejumlah pusaka bertuah yang diangap mampu memberi kesaktian pada zamannya si masa lalu,” kata pria warga Desa Pekandangan Jaya, Indramayu itu, Jumat (10/10/2015) siang.
Dasuki memang tidak banyak bercerita tentang keampuhan Cakra Udaksana milik Wiralodra, pemimpin Indramayu tempo doeloe. Hanya cerita singkat saja, bahwa Cakra merupakan pusaka keagungan Indramayu.

Pria berpawakan tinggi itu mengungkapkan, berkat kekuasaan Allah sehingga pusaka-pusaka bertuah itu mampu memberikan kesaktian kepada para pendekar Indramayu pada zamannya.

“Bukan hanya itu, jika dilihat dari karya seni, sangat agung dan luar biasa para leluhur kita telah menghasilkan karya seni yang tinggi. Dan bisa dipersembahkan kepada generasi masa kini, agar bisa menghargai jasa-jasanya,” ujarnya. 

Namun seorang pelajar salah sebuah sekolah lanjutan, Agus bercerita, ketika melihat-lihat dan mendekati pusaka Cakra, ia seolah merasakan badannya bergetar dan merinding.

“Mungkin saya terlalu menghayati, bagaimana perjuangan Wiralodra bersenjatakan Cakra dalam menaklukkan musuh-musuhnya. Sehingga Indramayu masih bisa berdiri dan berjaya hingga sekarang,” tuturnya.

Raja Galuh Kabur    

                   Dalam Buku Babad Dermayu meski masih mengandung banyak versi dikisahkan, bahwa sekitar tahun 1500-an, Indramayu diserang ratusan pasukan Kerajaan Galuh Pakuan yang dipimpin Prabu Cakraningrat. Konon, Kerajaan Galuh yang kemudian wilayahnya diberi nama Rajagaluh, yang kini diduga masuk dalam Kabupaten Majalengka, Cakraningrat ingin memperluas wilayah kekuasaannya hingga ke bagian Utara Sungai Cimanuk.

                   Namun berkat kesaktian Wiralodra dengan bersenjatakan Cakra Udaksana, para prajurit Galuh Pakuan mampu dikalahkannya. Mereka tak sedikit pula yang tewas, dan yang masih hidup lari kocar-kacir mengadukan kesaktian Wiralodra kepada Prabu Cakraningrat, sang rajanya yang masih menganut keyakinan KesangHyangan dengan menyembah Dewa.

                  Mendapat laporan para prajuritnya yang kalah, Prabu Cakraningrat naik pitam, dan meminta dikawal para prajuritnya yang masih setia untuk dipertemukan dengan Wiralodra.

                  Sesampainya di sekitar lembah Singai Cimanuk yang sekarang diperkirakan berada di Desa Dermayu, atau setidak-tidaknya berada tak jauh dari Pendopo Bupati Indramayu, Prabu Cakraningrat bersikap sombong dan mengancam akan  membunuh Wiralodra dengan pusaka keagungannya bernama Golek Sarpa Kenaka.

                  Golek Sarpa Kenaka diyakini merupakan pusaka keagungan Kerajaan Galuh, karena kesaktiannya mampu membuat gunung runtuh, sungai kering, dan pepohonan hancur. Konon, kekuatan Golek Sarpa Kenaka karena dihuni sejumlah dedemit. Sehingga diyakini mampu mengalahkan musuh-musuhnya.

                  Setelah mengucap mantra-mantra dan permohonan kepada Dewa yang diyakini sebagai Tuhannya, Prabu Cakraningrat langsung menyerang Wiralodra yang kala itu bersikap tegap namun tenang. Tangan kanannya memegang pusaka Cakra Udaksana.

                  Meski Prabu Cakraningrat bersenjatakan Golek Sarpa Kenaka menyerang dengan membabi-buta, namun Wiralodra dengan tenang sambil memohon kepada Allah agar memberikan kekuatan kepadanya.

                   Sekali ayunan pusaka Cakra di tangannya, Prabu Cakraningrat terpental. Raja Galuh itu merasa tersisih, akhirnya langsung kabur dan kembali lagi ke markas kekuasaannya di Rajagaluh. Ia langsung mengadakan rapat mendadak yang dihadiri para tokoh-tokoh sakti di Rajagaluh.

                 Prabu Cakraningrat mengingatkan, agar jangan berani bertarung dengan Wiralodra, apalagi merebut wilayah Indramayu, karena tokoh Indramayu itu maha sakti.

                 Dalam Buku Babad Dermayu dikisahkan, kesaktian Raden Bagus Wiralodra bersama kekuatan ghaib yang terkandung dalam pusaka Cakra yang mirip gerigi itu, tak hanya mengalahkan manusia, kesaktian Wiralodra dengan pusaka Cakranya mampu menundukkan sejumlah makhluk halus yang ganas sekalipun, seperti dedemit yang menghuni sejumlah tempat angker di Indramayu.

                 Termasuk langkah pertama ketika Wiralodra membuka hutan belantara dan alas penjalin (rotan), sewaktu akan dijadikan pedukuhan atau pemukiman untuk anak dan cucunya kelak. Di situ Wiralodra beberapa kali bertarung dan mengalahkan sejumlah penunggu dan penguasa alas dari golongan makhluk astral.

                 Hingga kini pusaka keagungan Indramayu bernama Cakra Udaksana bersama sejumlah pusaka kuno peninggalan para pemimpin Indramayu, dilestarikan dan tersimpan di Posko Bedama Pusaka di depan Pendopo Bupati Indramayu.

                 Kuncen Pusaka, Dasuki sejak dulu mengusulkan, agar dibuatkan gedung khusus yang agak besar untuk penyimpanan pusaka-pusaka bersejarah itu. Konon, karena jumlahnya sangat banyak.

                 “Sampai sekarang belum terkabul. Tahun depan, semoga usulan saya itu terealisasi,” harapnya, kemarin.

                 Sejauh ini, belum ada konfirmasi lebih lanjut, soal instansi mana yang paling bertanggung jawab terhadap pembangunan gedung penyimpanan sejumlah pusaka kuno dan bersejarah milik rakyat Indramayu itu.(Satim)***    

                  

                


Rabu, 14 Oktober 2015

Kecamatan Gabus Wetan Punya Kantor Baru



Kamis, 08 Oktober 2015
SATIM TERUS
MAJU TERUS EKSPEDISI HUMANIORA
DIBANGUN – Setelah sekian lama berkantor di gedung lama, kini Camat Gabus Wetan, Kabupaten Indramayu, dan jajarannya siap menempati kantor baru. Tampak dalam gambar, pembangunan kantornya tengah dirampungkan.***
Kecamatan Gabus Wetan
Punya Kantor Baru
Indramayu, SATIM TERUS Online - TIDAK lama lagi, jajaran Kecamatan Gabus Wetan, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, punya kantor baru dan akan menempatinya.
            Bupati Indramayu, Hj. Anna Sophanah mengharapkan, dengan adanya kantor baru itu, pelayanan kepada masyarakat semakin meningkat dan cepat. Sehingga masyarakat merasa lebih nyaman dan puas.
            “Bukan hanya jajaran Kecamatan Gabus Wetan saja, namun semua kantor pemerintah harus memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat,” kata Anna Sophanah seusai kunjungan ke suatu acara, kemarin.
            Pantuan Satim Terus Online, pembangunan Kantor Kecamatan Gabus Wetan itu,  kabarnya akan rampung dalam beberapa pekan mendatang.
            Pelaksana teknis proyek itu, Suharyono alis Yono mengatakan, pihaknya siap menuntaskan pembangunan Kantor Kecamatan Gabus Wetan dalam waktu dekat ini.
            “Kami siap menuntaskan pekerjaan kantor itu dengan hasil yang baik,” tuturnya ketika ditemui di lapangan, belum lama ini.
            Diperoleh keterangan, pembangunan Kantor Kecamatan Gabus Wetan tersebut, dananya dikucurkan dari Dinas Cipta Karya Kabupaten Indramayu senilai sekitar Rp 900 jutaan.
            Kepala Dinas Cipta Karya Kabupaten Indramayu, H. Didi Supriyadi melalui PPTK proyek itu, Achmad Hidayat didampingi Kepala Bidang Tata Bangunan, Agus Salam Pujianto mengungkapkan, anggaran untuk pembangunan Kantor Kecamatan Gabus Wetan sekitar Rp 900 jutaan.
            “Proses pembangunannya saat ini, dalam penyelesaian akhir atau finishing. Adapun pemenang tendernya CV. Sultan,” ungkapnya, kemarin.
Catatan Satim Terus Online ini, pembangunan Kantor Kecamatan Gabus Wetan itu, menambah deretan sejumlah proyek pembangunan fisik yang digelontorkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu melalui pintu Dinas Cipta Karya.(Satim)***
                       
               
             
           

Senin, 12 Oktober 2015

Kendaraan Hias Cipta Karya Meriahkan Hari Jadi Indramayu ke-488


Rabu, 07 Oktober 2015

MAJU TERUS 
SATIM TERUS
EKSPEDISI HUMANIORA
Kendaraan Hias Cipta Karya

Melintas
INDRAMAYU – Kendaraan hias Dinas Cipta Karya Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, terlihat tengah melintas di Jalan Wiralodra Indramayu, Rabu (07/10/2015) sore. Kendaraan hias yang sejenis itu juga diperagakan sejumlah lembaga Pemerintah Kabupaten Indramayu pada hari yang sama. Begitulah salah satu peragaan kepada masyarakat luas, dalam rangkaian acara perayaan Hari Jadi Indramayu ke-488. Kabarnya, kendaraan hias Cipta Karya itu diprediksi bakal meraih juara. (Satim)***Foto-foto : Satim

Sabtu, 03 Oktober 2015

Hari Jadi Indramayu ke-488 di Randu Gede


Sabtu, 03 Oktober 2015
MAJU TERUS

SATIM TERUS 
EKSPEDISI HUMANIORA

Randu Gede Jadi Pusat Pameran Hari Jadi

Indramayu ke-488
 
Indramayu, SATIM TERUS ONLINE Kawasan Randu Gede diubah menjadi pusat pameran pembangunan Hari Jadi Indramayu ke-488, yang dirayakan pada 7 Oktober 2015. Namun rangkaian acaranya sudah berlangsung sejak Kamis (01/10/2015). Sejumlah pedagang dan permainan anak-anak sudah menggelar pementasannya, dan sudah meraup pendapatan sejak awal Oktober 2015.
            Ketua Panitia Hari Jadi Indramayu ke-488, Yudi Rustomo mengatakan, pemusatan pameran pembangunan dan kegiatan lainnya di kawasan Randu Gede, merupakan perintah Bupati Indramayu, Hj. Anna Sophanah.
            “Kami tinggal melaksanakan perintah itu. Yang pasti seputar kota tambah ramai,” katanya, belum lama ini.
            Ketika ditanya, mengapa harus di kawasan Randu Gede yang dulunya pernah dipakai lapangan tentara dan Markas Kodim 0616 Indramayu sampai tahun 1990-an. “Untuk menghidupkan para pedagang di sepanjang bantaran Sungai Cimanuk lama, serta memberdayakan masyarakat sekitarnya,” jawabnya.(Satim)***
            Foto-foto di bawah ini, merupakan serangkaian persiapan arena cara pameran dengan pembersihanlapangan eks tentara itu.(Foto-foto : Satim)***