TRANSPORTASI
Mencapai Istana Sayap Pelalawan
Untuk mencapai Istana Sayap Pelalawan dapat ditempuh dengan kendaraan pribadi atau ”kendaraan umum”. Istana ini berjarak 30 kilometer dari Pangkalan Kerinci, ibu kota Kabupaten Pelalawan. Istana Sayap berdampingan dengan kantor Kecamatan Pelalawan. Jika memakai ”kendaraan umum”, kita dapat naik dari Pasar Baru di Pangkalan Kerinci.
”Kendaraan umum” ini bukanlah kendaraan umum berpelat kuning seperti pada umumnya, melainkan kendaraan berpelat hitam yang difungsikan sebagai angkutan umum. Orang setempat menyebutnya ”mobil elite” karena mobilnya Toyota Avanza atau Daihatsu Xenia keluaran tahun-tahun akhir.
Ongkosnya Rp 25.000 sekali jalan. Jika tidak lama singgah, ”mobil elite” dapat diminta menunggu. Jika lama singgah, tidak perlu khawatir. Ada mobil yang secara rutin akan datang dari Pangkalan Kerinci, paling akhir pukul 18.00 tiba di istana. Jika menggunakan mobil sewaan, tarifnya Rp 400.000, termasuk supir, belum bahan bakar.
Jika ingin bermalam, warga setempat dengan keramahan khas orang Melayu menyediakan rumahnya sebagai home stay, termasuk kebutuhan mengisi perut. Mereka tidak menetapkan tarif. Namun, jika ada apresiasi yang baik dari tamu diharapkan dapat mendorong semangat warga untuk mengembangkan pariwisata di desanya.
Warung makan dan suvenir untuk oleh-oleh belum tersedia. Masih rendahnya tingkat kunjungan membuat masyarakat enggan menggarap pengunjung yang datang. ”Warung makan jaraknya 2 kilometer dari istana. Cendera mata belum ada meski kami punya makanan khas sagu rendang dan sagu lemak, serta kain sulam. Masyarakat masih enggan karena kalau membuat warung makan dan tidak ada pengunjungnya, untuk apa,” kata koordinator pengelola Istana Sayap Pelalawan, Tengku Rahmatsyah.
Istana Sayap Pelalawan buka setiap hari, termasuk saat tanggal merah libur nasional mulai pukul 08.00-16.00. Jika berkunjung pada Desember-Februari, istana akan tampak seperti terapung karena digenangi limpasan air pasang dari Sungai Kampar setinggi 50-80 sentimeter. Namun, istana tetap dibuka seperti biasa karena air tidak mencapai lantai mengingat bangunan dibuat seperti rumah panggung.
Untuk mencapainya, perjalanan dengan kendaraan bermotor hanya sampai Jembatan Bukoper, yang jaraknya 4 kilometer dari istana. Dari sana sudah menunggu pompong (kapal motor) dengan tarif Rp 10.000 sekali jalan untuk membawa kita ke istana dan perjalanan sebaliknya. Sensasi menyusuri air gambut pun akan menambah kesan perjalanan Anda kali ini. (eki)***
Source : Kompas, Sabtu, 1 Mei 2010 | 03:32 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar