Rabu, 09 Juni 2010

Miss Lebanon Jadi Duta Angklung

MARTINE ANDRAOS
Miss Lebanon Jadi Duta Angklung

Jawa Barat Diajak Berpromosi di Lebanon

BANDUNG - Ratu kecantikan dari Lebanon atau Miss Lebanon 2009 Martine Andraos dinobatkan sebagai duta angklung oleh Saung Angklung Udjo (SAU). Martine dianggap mampu mempromosikan alat musik asli Jawa Barat itu di Lebanon.

"Sebagai duta pariwisata dan budaya negaranya, tentu ia mengerti pentingnya pelestarian kebudayaan tradisional. Maka, kami ajak dia ikut mengampanyekan angklung sebagai budaya asli Indonesia," kata Direktur Operasional SAU Satria Yanuar Akbar di Bandung, Senin (7/6). Martine mengaku bangga atas kepercayaan yang diberikan kepadanya. Menurut dia, angklung merupakan alat musik yang unik dan membawa kebahagiaan ketika dimainkan. "Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada saya. Saya berjanji mempromosikan angklung kepada masyarakat Lebanon," kata Martine.

Selain kunjungan kebudayaan, kedatangan Martine ke Indonesia sekaligus untuk meresmikan pembangunan gedung sekolah dasar di Padang, Sumatera Barat, yang dilakukannya beberapa waktu lalu.

"Dana pembangunan dihimpun Martine dari pengusaha asal Lebanon pada acara charity night. Uang yang terkumpul 50.000 dollar AS digunakan untuk membangun sekolah itu," kata Kepala Penerangan Sosial Budaya KBRI di Beirut, Lebanon, Ahmad Sofyan.

Promosikan Jabar

Menurut Ahmad, Indonesia berpotensi menjadi tujuan wisata bagi wisatawan asal Lebanon. "Orang Lebanon senang dengan wisata yang berhubungan dengan alam dan kesenian tradisional. Mereka suka dengan sawah, bukit, dan pegunungan," katanya.

Indonesia dinilai memiliki citra yang baik di mata masyarakat Lebanon. "Citra Indonesia sangat bagus. Kita lebih dikenal lewat Pasukan Garuda yang menjaga perdamaian di sana," ujarnya. Ahmad berharap dapat membawa lebih banyak wisatawan Lebanon ke Indonesia. Hingga bulan ini jumlah kunjungan wisatawan asal Lebanon ke Indonesia mencapai lebih 1.000 orang. Jumlah itu meningkat dari tahun lalu sebanyak 760 wisatawan.

Namun, lanjut Ahmad, Jabar masih kurang dilirik wisatawan Lebanon. Bali masih menjadi tujuan utama wisatawan Lebanon. "Maka, kami mengajak agen perjalanan dari Jabar untuk berpromosi di Lebanon. Apalagi, Jabar memiliki potensi ecotourism yang tidak dimiliki Lebanon," ungkapnya.

Menanggapi hal itu, Satria menilai pemerintah provinsi dan pihak swasta perlu bersinergi dalam mempromosikan kesenian dan kebudayaan Jabar. "Kami sudah berupaya proaktif mengenalkan kesenian Jabar ke dunia. Seharusnya, pemerintah yang menjadi pemimpin, bukan swasta. Padahal, pihak swasta terus berkembang," tuturnya.

Satria menambahkan, SAU akan berangkat ke Perancis memperkenalkan kesenian angklung pada akhir Agustus. "Salah satu tujuan kampanye kami adalah menyadarkan masyarakat dunia bahwa angklung milik Indonesia. Jadi, kampanye ini tidak milik kami saja, tapi milik bangsa Indonesia," ujarnya.

Menurut Satria, perjalanan SAU ke Perancis dibiayai Kementerian Pendidikan Nasional melalui program beasiswa unggulan Rp 70 juta. "Kami sangat berterima kasih atas pembiayaan ini. Ini merupakan wujud komitmen menciptakan jati diri bangsa lewat kesenian," tuturnya. (*) Foto-foto : deplu.go.id/dailystar.com.ib

Source : Kompas, Selasa, 8 Juni 2010 | 12:53 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar