Kamis, 26 Februari 2009

Dana Stimulus Fiskal Infrastruktur

Tekan Pengangguran Dengan

Dana Stimulus Fiskal Infrastruktur



Ritual Adat Ngarot Desa Lelea Kab. Indramayu



INDRAMAYU – Para petani di Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat hingga kini mengharapkan, agar pemerintah lebih serius untuk memerhatikan jaringan pangsa pasar terhadap produk-produk pertanian mereka. Selain itu, pemerintah juga harus selalu memerhatikan faktor-faktor yang menunjang produktivitas pertanian, seperti normalisasi saluran air, jalan pertanian, ketersediaan obat-obatan pertanian yang terjangkau, serta ketersediaan pupuk yang harga pembeliannya sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) sesuai ketetapan pemerintah.

“Harapan-harapan seperti itulah yang selalu didambakan para petani kita,” kata Masudin (59), pemerhati sektor pertanian di Indramayu, Kamis (26/2).

Menurutnya, keberadaan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu berikut Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Pertanian harus menampilkan hasil-hasil programnya yang mampu membangkitkan sektor pertanian yang ada di Kota Mangga Indramayu. Sehingga para petani tidak ragu-ragu untuk mengembangkan sektor agribisnis selain menanam padi.

Masudin menyambut gembira ketika mendengar pemerintah pusat siap mengucurkan dana stimulus fiskal untuk sektor pertanian 2009 dalam rangka mengurangi ledakan pengangguran di pedesaan. Seperti diberitakan Kompas, Kamis (26/2), pemerintah DPR RI menyepakati kanaikan stimulus fiskal untuk mengantisipasi krisis perekonomian global dari Rp 71,3 triliun menjadi Rp 73,3 triliun. Stimulus ini diharapkan bisa menyerap 2,4 juta tenaga kerja.

Menurut Wakil Ketua Panitia Anggaran DPR RI Suharso Monoarfa di Jakarta, Rabu (25/2), dari 2,4 juta tenaga kerja itu, sekitar 110.000 diantaranya merupakan penganggur yang akan dilatih di Balai Latihan Kerja (BLK).

Dana stimulus fiskal 2009 untuk Departemen Pertanian Rp 750 miliar (untuk jalan usaha tani). Namun demikian belum jelas, berapa besaran dana stimulus fiskal untuk membiayai sektor pertanian di Kabupaten Indramayu ? “Saya beluam tahu secara persis,” kata H. Agah, petugas Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu.

Data Panitia Anggaran DPR RI menunjukkan, bahwa dana stimulus fiskal tersebut dialokasikan ke sejumlah departemen. Jatah Departemen Pekerjaan Umum (PU) diperbanyak, semula Rp 3 triliun menjadi Rp 5,574 triliun. Departemen Perhubungan Rp 2,028 triliun, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Rp 1,272 triliun, Kementerian Negara Perumahan Rakyat Rp 400 miliar, Departemen Perdagangan serta Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Rp 590 miliar (untuk infrastruktur pasar, sedangkan Departemen Tenaga Kerja Rp 400 miliar (untuk BLK).

Dana stimulus fiskal juga dialokasikan untuk subsidi senilai Rp 485 miliar, obat generik Rp 350 miliar, serta penyertaan modal negara ke Askrindo Rp 500 miliar. “Dana stimulus fiskal itu dirancang untuk mengurangi ledakan pengangguran akibat krisis ekonomi global,” tandas Suharso. (OIN/ Kompas/ Satim ) ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar