Jumat, 31 Juli 2009

Perjalanan Tim Akreditasi di SDN Panyindangan Wetan III

Tim Akreditasi Lakukan Penilaian Terhadap SDN Panyindangan Wetan III, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, Rabu (29/7) dari pagi hingga sore.

Tim Akreditasi tengah memperkenalkan diri sebelum

melakukan penilaian di SDN Panyindangan Wetan III.

(Foto: Satim)

SDN Panyindangan Wetan III

Dinilai Tim Akreditasi

INDRAMAYU – Tim Akreditasi dari Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat melakukan penilaian terhadap SDN Panyindangan Wetan III, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Rabu (29/7). Penilaian ini merupakan yang kedua kalinya, setelah pada tahun 2005 silam, SDN Panyindangan Wetan III masuk dalam klasifikasi B dari sekian banyak SDN yang diakreditasi pada tahun yang sama. Apakah tahun 2009 sebagai penilaian yang kedua kalinya naik peringkat ?

“Kami belum bisa menyimpulkan hari ini. Hasilnya nanti setelah seluruh item penilaian dikalkulasi. Ini karena hasil penilaian kami akan dikirimkan ke Depdiknas Pusat,” kata Drs. H. Agus Sofyan, MSi, Ketua Tim Akreditasi didampingi anggotanya, Dra. Sri Maryati dan Pengawas TK/SD Dra. Kusmiyati di SDN Panyindangan Wetan III, Rabu (29/7) siang.

Tim Akreditasi yang menilai berbagai macam kondisi sekolah, sistem pengajaran, administrasi, dan manajemen pendidikan yang diberlakukan di SDN Panyindangan Wetan III itu bekerja hingga sore hari. Hal itu sesuai permintaan Kepala Sekolah SDN Panyindangan Wetan III, Komite Sekolah, dan Dewan Guru yang menginginkan penilaian sampai selesai, walau hingga sore hari mereka siap mendampingi dan menjawab segala pertanyaan yang diajukan Tim Akreditasi.

Sri Maryati mengatakan, pihaknya kerap dijuluki Asesor, karena merupakan keanggotaan dalam Tim Akreditasi. Ia juga merasa bersyukur dan bangga sekaligus gembira, karena baru pertama kalinya selama melakukan penilaian didampingi Ketua Komite Sekolah, Satim hingga selesai.

“Kalau di sekolah lainnya, kadang tidak dihadiri Ketua Komite Sekolah. Ada Komite Sekolah yang datang juga Cuma sebentar. Jadi penilaian kami di SDN Panyindangan Wetan III ini paling enak, transparan, dan penuh kekeluargaan. Karena kedatangan kami disambut dengan sopan-santun dan senyuman,” ungkap Sri sambil bersalaman dengan jajaran Dewan Guru, Komite Sekolah, dan Kepala Sekolah SDN Panyindangan Wetan III sebelum meninggalkan sekolah itu. (Satim)***

MENJAWAB BERKAS – Anas Ma’ruf, Kepala Sekolah SDN Panyindangan Wetan III, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat tengah menjawab berkas-berkas yang ditanyakan Asesor, Dra. Sri Maryati (anggota Tim Akreditasi SDN se-Kabupaten Indramayu), Rabu (29/7). (Foto : Satim)***

SAMBUTAN ANAS - Kepala Sekolah SDN Panyindangan Wetan III, Anas Ma’ruf tengah memberikan sambutan dalam menyambut kedatangan Tim Akreditasi Sekolah Dasar Negeri dari pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat. (Foto : Satim)***

RAMAH-TAMAH DI RUANG DEWAN GURU – Ramah tamah terjadi di ruang guru SDN Panyindangan Wetan III, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat. Ada beberapa unsur yang terlibat dalam ramah tamah itu, yakni Kepala Sekolah, Dewan Guru, Komite Sekolah, dan Tim Akreditasi SDN Tahun 2009 dari Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu, Rabu (29/7). Meski pemeriksaan Tim Akreditasi normatif dan sangat ketat, namun penuh canda dan tawa. Konon, katanya supaya jangan sampai tegang. (Foto : Satim)***

BERSAMA MURID BARU – Guru Agama SDN Panyindangan Wetan III, Ade Saefudin berfoto bersama dengan sebagian murid baru Tahun Ajaran 2009/2010, Rabu (29/7) di sekolahnya. Pada hari Rabu (29/7) itu, Tim Akreditasi SDN tingkat Kabupaten Indramayu tengah melakukan penilaian terhadap SDN Panyindangan Wetan III, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat. (Foto : Satim)***

Senin, 27 Juli 2009

Pesta Kegembiraan Demokrasi Konferensi PWI Perwakilan Indramayu Tahun 2009


Makali Kumar, Ketua PWI Perwakilan Indramayu ketika tengah menyampaikan visi dan misinya dalam Konferensi. Makali berjanji, ia siap mensejahterakan para anggota PWI yanag dipimpinnya, serta menciptakan sistem manajemen terbuka, transparan, dan kekeluargaan demi meningkatkan kekompakan sesama anggota PWI. (Foto : Satim)


Makali Kumar digotong peserta Konferensi PWI Perwakilan Indramayu, sebagai bentuk kegembiraan setelah Makali dinyatakan terpilih kembali menjadi Ketua PWI Perwakilan Indramayu Periode 2009-2012. Makali terpilih secara aklamasi. (Foto : Satim)


KONFERENSI PWI PERWAKILAN INDRAMAYU

Makali Kumar Masih Dipercaya

INDRAMAYU – Karena mayoritas anggota Peratuan Wartawan Indonesia (PWI) Perwakilan Indramayu, Provinsi Jawa Barat masih percaya kepada Makali Kumar untuk memimpin PWI Kota Mangga itu untuk kedua kalinya, maka suara pemilih dalam arena Konferensi PWI Perwakilan Indramayu dengan suara bulat memilih Makali Kumar secara aklamasi, dan langsung dinobatkan sebagai Ketua terpilih masa bakti 2009-2012.

Cukup singkat dan padat jalannya Konferensi PWI Perwakilan Indramayu Tahun 2009 itu. Dalam catatan ToeNTAS News, hanya berlangsung sekitar 7 menitan. Setelah Makali dinyatakan terpilih, lalu membentuk tim formatur untuk menyusun sejumlah kepengurusan lainnya dalam menjalankan roda organisasi wartawan tertua di Indonesia itu.

Kegembiraan langsung diluapkan sejumlah anggota PWI setempat dengan menggotong Makali ramai-ramai dengan penuh rasa simpatik. Peserta Konferensi hanya memberikan waktu sekitar 2 menitan kepasa Makali untuk menyampaikan visi dan misi, serta ungkapan perasaannya setelah terpilih kembali menjadi Ketua PWI Perwakilan Indramayu.

Pidato singkat Makali mengungkapkan, bahwa dirinya merasa berterima kasih kepada seluruh anggota PWI Perwakilan Indramayu dengan suara bulat memilihnya dengan cara aklamasi. “Amanah itu akan saya jalankan dengan sebaik-baiknya. Dan saya berjanji siap memperjuangkan peningkatan kesejahteraan anggota, serta menciptakan organisasi yang penuh kekeluargaan,” janji Makali, General Manager Radar Indramayu itu. (Satim)***

H. Makali Kumar, Terpilih Kembali Menjadi Ketua PWI Perwakilan Indramayu Periode 2009-2012
PESTA KEGEMBIRAAN – Beberapa anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Perwakilan Indramayu, Provinsi Jawa Barat langsung mengusung H. Makali Kumar, Ketua PWI Perwakilan Indramayu yang terpilih kembali secara aklamasi dalam pesta demokrasi bertajuk “Konferensi PWI Perwakilan Indramayu Tahun 2009”, Senin (27/7) siang, di Grand Hotel Trisula Indramayu. Pesta beramai-ramai “menggotong” figur Makali Kumar, incumbent, konon, sebagai bentuk kegembiraan anggota PWI Kota Mangga ketika Makali Kumar dipilih secara aklamasi masih dianggap layak untuk memimpin PWI Perwakilan periode 2009-2012. (Satim)***

PESTA KEMENANGAN KEDUA – Bagi H. Makali Kumar, dengan terpilihnya kembali secara aklamasi Sabtu (27/7) siang di Grand Hotel Trisula Indramayu, tampaknya amanah anggota agar ia kembali memimpin PWI Perwakilan Indramayu untuk kedua kalinya. Boleh jadi, kepercayaan tersebut merupakan pesta kemenangan kali kedua di hotel yang sama seperti yang terjadi tiga tahun silam. Seperti yang tampak dalam gambar, General Manager (GM) Harian Radar Indramayu itu diangkat ramai-ramai di hadapan publiknya sendiri, setelah ia dinyatakan sebagai Ketua PWI terpilih tanpa ada saingannya. Ini mengingat, Abu Bakar, wartawan Harian Mitra Dialog Cirebon, yang sebelumnya mencalonkan diri, namun di arena Konferensi PWI Perwakilan Indramayu, Sabtu (27/7), lalu menyatakan mengundurkan diri, dengan alasan, hak suaranya diberikan kepada Makali Kumar. (Satim)***

PEMAPARAN VISI MISI – Sebelum dinyatakan terpilih sebagai Ketua PWI Perwakilan Indramayu, Provinsi Jawa Barat Periode 2009-2012 untuk kedua kalinya, H. Makali Kumar sebagai calon tunggal ketua di arena “Konferensi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Perwakilan Indramayu Tahun 2009”, ia menyampaikan visi dan misinya dalam apabila dipercaya kembali untuk menjadi “komandan” di organisasi wartawan berlambang pena emas dan padi kapas itu. Namun peserta konferensi meminta, agar Makali Kumar dalam menyampaikan visi dan misinya agar tidak melebihi sepuluh menit. Alasan peserta konferensi PWI, visi dan misi tertulis yang disampaikan Makali, sudah cukup jelas, dimengerti, dan bisa diterima para peserta konferensi PWI. Sehingga, ia diminta tidak usah bertele-tele di depan podium. Tampak dalam gambar, Makali tengah berpidato menyampaikan visi dan misinya kurang dari sepuluh menit. Pihak PWI Cabang Jawa Barat menilai, pidato Makali tercatat dalam sejarah konferensi PWI yang paling singkat. Janji Makali, dia siap memperjuangkan kesejahteraan para anggotanya dengan sistem manajemen yang penuh kekeluargaan. (Satim)***

BINCANG-BINCANG SEUSAI KONFERENSI – Ketua PWI Perwakilan Indramayu terpilih, H. Makali Kumar, tengah berbincang-bincang dengan pengurus PWI Cabang Jawa Barat seusai “Konferensi PWI Perwakilan Indramayu Tahun 2009” di Grand Hotel Trisula Indramayu, Sabtu (27/7) sore. Seluruh agenda Konferensi PWI Perwakilan Indramayu dengan agenda pemilihan Ketua dan jajaran pengurusnya berakhir dengan tertib, aman, dan lancar. Acara konferensi berakhir sekitar pukul 14.36 WIB. (Satim)***

SUASANA DI PINTU MASUK – Suasana di pintu masuk Konferensi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Perwakilan Indramayu Tahun sidang 2009 dipadati sejumlah anggota konferensi. Tomi, wartawan Harian Seputar Indonesia terlihat menenteng map yang berisi materi konferensi beberapa saat sebelum berlangsungnya pemilihan Ketua PWI Perwakilan Indramayu, Provinsi Jawa Barat masa bakti 2009-2012. Sementara sejumlah wartawan lainnya sebagai peserta konferensi tengah sibuk mengkaji bahan-bahan konferensi. (Satim)***

Foto-foto : Satim

Sabtu, 25 Juli 2009

SAKSI BISU : Hotel Handayani Indramayu jadi Saksi Bisu Muscab XII Tahun 2009 GAPENSI Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat

Mulyadi Cahya, Ketua BPC Gapensi Indramayu Periode 2009-2013.

(Foto : Satim)

MUSCAB XII GAPENSI INDRAMAYU

Janji Mulyadi, Mementingkan Kesejahteraan Anggota

INDRAMAYU – Akhirnya, perjuangan panjang Mulyadi Cahya membuahkan hasil. Mulyadi terpilih menjadi Ketua Badan Pimpinan Cabang Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (BPC Gapensi) Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat masa bakti 2009-2013 dalam arena Musyawarah Cabang XII Gapensi Indramayu di Hotel Handayani Indramayu, Sabtu (25/7).

“Allhamdulillah. Kami dipercaya oleh mayoritas anggota Gapensi Cabang Indramayu untuk memimpin organisasi Gapensi. Ini berkah sekaligus amanah yang harus dijalankan dengan baik,” kata Mulyadi seusai Muscab XII Gapensi, belum lama ini.

Menurutnya, keberhasilannya itu merupakan buah dari perjuangan panjangnya dalam melobi dan menggalang dukungan dari sekian banyak anggota Gapensi di Kota Mangga itu.

Padahal, tidak banyak orang yang menduga kalau akhirnya Mulyadi terpilih sebagai Ketua Gapensi Bumi Wiralodra. Ini lantaran, banyak pesaingnya yang siap bertarung memperebutkan kursi ketua di kancah Muscab XII Gapensi Indramayu Tahun 2009. Misalnya, H. Uryanto Hadi SH, SE, (incumbent), H. Sugono Sangun SH, Ruslani Eddy Susanto, Muh. Sanafi Hendry SE, M Ivan Alvian, dan Mulyadi Cahya.

Hanya menjelang pemilihan calon Ketua BPC Gapensi Indramayu, beberapa diantaranya mengundurkan diri dari pencalonan. Sugono, Ruslani, Hendry, dan Ivan menyatakan mundur sebagai bakal calon ketua. Tinggal Uryanto dan Mulyadi yang siap bertarung di arena pemilihan suara Muscab Gapensi.

Di luar dugaan banyak pihak, Mulyadi Cahya akhirnya menang telak dengan meraih dukungan 76 suara dari 117 pemilih. Sedangkan H. Uryanto Hadi SH, SE yang sempat diunggulkan sebelum Muscab berlangsung, ia hanya meraih 39 suara, dan 2 suara lainnya dinyatakan tidak sah.

Beberapa anggota Gapensi berkomentar, kemenangan Mulyadi Cahya berkat visi dan misinya yang tidak mementingkan golongan tertentu, namun ia lebih memerhatikan kepentingan seluruh anggotanya. “Kami siap mengedepankan kepentingan seluruh anggota Gapensi. Kami juga siap berjuang bersama-sama demi kemajuan organisasi Gapensi, dan kesejahteraan anggota Gapensi,” ungkap Direktur PT. Pratama Mulya itu.

Mulyadi akhirnya membentuk tim formatur untuk mengisi beberapa jabatan strategis sebagai sayapnya dalam memimpin BPC Gapensi Indramayu periode 2009-2013. Untuk posisi Wakil Ketua dipercayakan kepada Sugono Sangun SH, Sekretaris Muh, Sanafi Hendry SE dan Jamal B, sedangkan Bendahara dipegang Peter dan Yopie. (Satim)***

Bupati Indramayu, H. Irianto MS Syafiuddin membuka Acara Muscab XII GAPENSI Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, Sabtu (25/7) siang, di Hotel Handayani, Indramayu.
BUPATI DATANG – Bupati Indramayu, H. Irianto MS Syafiuddin (atau yang akrab disapa Yance) datang ke acara Pembukaan Musyawarah Cabang (Muscab) Gabungan Pelaksana Kontruksi Nasional Indonesia (GAPENSI) ke-12 Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, di Hotel Handayani, Indramayu, Sabtu (25/7) siang. Kedatangannya dalam rangka memenuhi undangan pihak Panitia Muscab GAPENSI Kabupaten Indramayu. (Satim)***

BUPATI BUKA MUSCAB – Bupati Indramayu, H. Irianto MS Syafiuddin (Yance) membuka acara Musyawarah Cabang (Muscab) XII Gabungan Pelaksana Kontruksi Nasional Indonesia (GAPENSI) Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, Sabtu (25/7) di Hotel Handayani, Indramayu. Agenda Muscab ke-12 itu dalam rangka pemilihan calon Ketua BPC GAPENSI Kabupaten Indramayu Periode 2009 – 2013. H. Uryanto Hadi, SH,SE dan Mulyadi Cahya, adalah dua kandidat calon ketua yang bertarung dalam memperebutkan perolehan suara anggota GAPENSI setempat. (Satim)***

PESERTA MUSCAB- Peserta Muscab GAPENSI XII Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat memadati Room Convention Handayani Hotel Indramayu, Sabtu (25/7) siang. Peserta Muscab terlihat antusias dalam proses pemilihan calon ketuanya masa bakti 2009-2013. Siapa pun yang terpilih menjadi Ketua BPC GAPENSI Kabupaten Indramayu, hotel itulah yang telah menjadi saksi bisunya. (Satim)***

BERSAMA BUPATI - Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi Jawa Barat, H. Dede Sumitro, ST (kiri) bersama Bupati Indramayu, H. Irianto MS Syafiuddin (Yance) dalam acara Muscab XII Tahun 2009 GAPENSI Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, Sabtu (25/7) di Hotel Handayani, Indramayu. (Satim)***

Karangan Bunga Ucapan Selamat Muscab XII GAPENSI Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat

Muscab XII Tahun 2009 GAPENSI Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat Memperoleh Karangan Bunga yang Berisi Ucapan Selamat dan Sukses dari Berbagai Pihak, Sabtu (25/7). Sejumlah karangan bunga itu berjejer di Halaman Lobi Hotel Handayani Indramayu. (Foto-foto : Satim).



Kamis, 23 Juli 2009

Para Donatur Biayai Pemugaran Empat Situs Bersejarah di Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat

CAGAR BUDAYA
Biaya Pemugaran Empat Situs Makam Wiralodra
Bukan Dana Pemerintah
INDRAMAYU - Pemugaran empat situs makam bersejarah pada Abad XVI, konon, dibiayai para donatur, baik dari dalam Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat maupun dari luar daerah. Hal ini ditegaskan Ir. Nurman, Ketua Pelaksana dan Pengawas Teknis Rehabilitasi cagar budaya berpengaruh di Kota Mangga itu.
Nurman menjelaskan, hingga kini belum ada duit pemerintah untuk pemugaran situs makam Raden Bagus Aria Wiralodra beserta empat lokasi makam lainnya yang masih keturunan Wiralodra. Padahal, kata dia, dana yang dibutuhkan untuk memugar keempat situs makam tersebut sekitar Rp 878.501.000 (nyaris menembus satu miliar rupiah). Dana sebesar itu dialokasikan untuk Krapyak Rp 277.546.000, Dalem Rp 25 juta, Pecuk Rp 166.105.000, dan Sekober Rp 15 juta. Pada rencana pemugaran itu juga dibutuhkan pembuatan batu nisan sebesar Rp 120 juta, rumah kuncen 15 juta, PJU Krapyak Rp 31,5 juta, PJU Pecuk Rp 36 juta, serta pembuatan jalan masuk dan TPT Pecuk Rp 192.350.000. Menurut Nurman, yang sekarang menjabat Kabid Perencanaan Dinas Cipta Karya Kabupaten Indramayu, bahwa kebutuhan dana Rp 800 juta lebih itu bukan dari pemerintah, namun hasil swadaya dari para donatur. "Kebutuhan anggaran sebesar itu, bukan dari APBD. Semuanya dari para donatur dari berbagai pihak. Jadi salah ada koran yang memberitakan duitnya dari APBD Kabupaten Indramayu Tahun Anggaran 2009. Pemugaran situs makam Wiralodra beserta makam keturunannya jelas-jelas murni dari para donatur. Siapa pun boleh nyumbang," ungkap Nurman, Rabu (22/7) di lokasi situs makam Raden Bagus Aria Wiralodra di Desa Sindang, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu. (Satim)***

MENINJAU SITUS MAKAM WIRALODRA –Berkacamata hitam, Drs. H. Mulyono Martono MM, tokoh yang telah banyak dikenal publik, khususnya para birokrat di Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat itu, Rabu (22/7) meninjau lokasi pemugaran situs makam pendiri Indramayu, Raden Bagus Aria Wiralodra yang berada di depan lapangan bola Krapyak Desa Sindang, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu. Di belakangnya, tampak Ir. Nurman, Ketua Panitia Pelaksana pemugaran situs cagar budaya bersama Drs. H. Suwito Handoyo, Sekretaris Dinas Perhubungan Kabupaten Indramayu dan tokoh masyarakat setempat. Kabarmnya, Mulyono Martono pun akan menyumbang untuk pemugaran situs bersejarah itu. Meskipun belum jelas berbentuk apa yang disumbangkan untuk pembangunan situs cagar budaya itu. (Satim)***


SITUS MAKAM WIRALODRA – Situs makam Raden Bagus Aria Wiralodra dari Bagelen, tokoh pendiri Indramayu pada Abad XVI tengah dipugar. Situs ini banyak dikunjungi peziarah dari berbagai daerah. Meski tengah dibongkar untuk dibangun agar lebih nyaman bagi para wisatawan, namun bagi para peziarah masih berdatangan walaupun dalam kondisi terbuka. Gambar diambil, Rabu (22/7), terlihat bangunannya sudah rata dengan tanah. Pekerja tengah menancapkan rancangan besi untuk cor. (Satim)***


TENGAH DIGARAP – Pemugaran Situs makam Raden Bagus Aria Wiralodra tengah digarap. Para pekerja terlihat sedang mengerjakan situs bersejarah paling penting di Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat itu. Pihak panitia pelaksana rehabilitasi cagar budaya tersebut memperkirakan, bagunan tadi sudah rampung sebelum Hari Jadi Indramayu yang ke-482 yang bakal diperingati pada 7 Oktober 2009 mendatang. (Satim)***


DISETING LEBIH NYAMAN – Situs makam Raden Bagus Aria Wiralodra saat ini tengah dirancang untuk lebih nyaman bagi para wisatawan. Ketua Pelaksana Rehabilitasi Makam Bersejarah itu, Ir. Nurman mengatakan, meski dananya dari para donatur dan bukan dari APBD Kabupaten Indramayu, namun ia ingin menciptakan rasa aman dan nyaman bagi para peziarah di situs makam pendiri Indramayu tersebut. (Satim)***


SITUS BENGGALA-BENGGALI – Situs makam Raden Benggala dan Benggali yang terletak di dekat Sungai Cimanuk Desa Sindang, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, konon, akan dipugar bersamaan dengan pemugaran situs makam Raden Bagus Aria Wiralodra mulai akhir Juli 2009. Situs makam itu disebut-sebut masih keturunan Wiralodra, tokoh pendiri Indramayu. (Satim)***


Foto-foto : Satim

PWI Perwakilan Indramayu Siap Menggelar Konferensi Tahun 2009

Cuplikan Kegiatan Menjelang Konferensi PWI Tahun 2009 Perwakilan Indramayu, Provinsi Jawa Barat

SPANDUK KONFERENSI – Spanduk Konferensi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Perwakilan Indramayu , Provinsi Jawa Barat tampak terbentang di depan Kantor PWI Perwakilan Indramayu. Spanduk yang bertema “Mewujudkan Pers Yang Sehat dan Profesional” itu sudah terpasang sejak Rabu (22/7) siang. Sedangkan Konferensinya akan berlangsung Senin (27/7) di Grand Hotel Trisula Indramayu. Konferensi itu digelar dalam rangka pemilihan Pengurus PWI Perwakilan Indramayu yang baru periode 2009-2012. (Satim)***

AKSI KEBERSIHAN PWI – Menjelang berlangsungnya Konferensi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Perwakilan Indramayu, Provinsi Jawa Barat Tahun 2009, Kantor PWI setempat mulai melakukan aksi kebersihan, sehingga halaman kantornya terlihat agak rapih. Ketua Panitia Konferensi, Nandi Sunandi, Rabu (22/7) mengatakan, aksi kebersihan itu sudah merupakan pekerjaan rutin. (Satim)***

TANDA TANGAN – Ketua Konferensi PWI Tahun 2009 Perwakilan Indramayu, Provinsi Jawa Barat, Nandi Sunandi, tengah mendatangani surat-surat penting. Salah satunya, undangan untuk sejumlah pihak yang akan diundangnya untuk hadir di arena Konferensi pemilihan pengurus PWI Perwakilan Indramayu yang baru periode 2009-2012. (Satim)***

PANITIA SIBUK – Panitia Konferensi PWI Tahun 2009 Perwakilan Indramayu, Provinsi Jawa Barat, Rabu (22/7) terlihat tengah sibuk memberesi surat-menyurat yang berkaitan dengan pelaksanaan acara Konferensi PWI yang bakal digelar pihak PWI Jawa Barat, Senin (27/7) di Grand Hotel Trisula Indramayu. Tampak dalam gambar, Abdul Gani, Sekretaris Panitia Konferensi tengah memberesi surat-surat. Isu yang beredar hingga Kamis (23/7), kandidat calon Ketua PWI Perwakilan Indramayu adalah Makali Kumar (GM Radar Indramayu), dan Hendra Sumiarsya (Wartawan Mitra Dialog Cirebon). Satim***

Foto-foto : Satim

Selasa, 21 Juli 2009

MOS RSBI SMPN 2 Sindang, Kabupaten Indramayu Berakhir Dengan Beragam Atraksi Pentas Siswa Baru Tahun Ajaran 2009/2010

ACARA AKHIR MOS - Para orangtua siswa baru tengah menyaksikan putradan putirnya yang naik pentas dengan menampilkan beragam atraksi. Paling depan berbaju putih, Dr. H. Abdul Tolib MPd, Kepala RSBI SMPN 2 Sindang, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat. (Foto : Satim)

EKSPRESI LAYANG-LAYANG – Beberapa siswa baru RSBI SMPN 2 Sindang tengah mementaskan ekspresi bermain layang-layang yang berakhir lelucon.

(Foto : Satim)

SMPN 2 SINDANG

Sistem MOS RSBI, Jelas Tampil Berbeda

INDRAMAYU- Para orangtua siswa baru Tahun Ajaran 2009/2010 Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) SMPN 2 Sindang, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, hari Sabtu (18/7) itu, setidaknya merupakan untuk ketiga kalinya menghadiri acara di sekolahan anak-anaknya tersebut. Namun dalam suasana yang lain.

Setelah pertemuan pertama mengenai kesanggupan para orangtua murid menyekolahkan anak-anaknya setelah diterima di RSBI SMPN 2 Sindang pada Maret 2009 lalu. Kemudian mereka diundang kembali oleh pihak sekolah pada akhir Juni 2009 untuk musyawarah biaya pendidikan yang diberlakukan di sekolah itu bersama pihak Komite Sekolah RSBI SMPN 2 Sindang.

Namun Sabtu (18/7) pekan lalu, suasananya terkesan lain. Mengapa ? Para orangtua siswa baru diundang pihak sekolah dalam rangka ikut menyaksikan penampilan anak-anaknya setelah sekitar 10 hari digembleng di sekolahan itu dengan jadual pelajaran yang padat. Konon, langkah itu merupakan wahana lain dalam pengenalan sekolah, atau di sekolah lain sering dijuluki Masa Orientasi Siswa (MOS) bagi murid baru.

Kepala Sekolah SMPN 2 Sindang, Dr. H. Abdul Tolib MPd mengatakan, hari Sabtu itu para orangtua siswa baru sengaja diundang, supaya mereka bisa menyaksikan kemampuan anak-anaknya setelah digembleng sepuluh hari di sekolah yang dipimpinnya.

“Namun yang lebih utama, membangun jalinan silaturahmi, penuh keakraban dengan sesama keluarga besar SMPN 2 Sindang, untuk bersama-sama membangun citra yang positif demi tercapainya sebuah tujuan, yakni SMPN 2 Sindang siap mencetak generasi yang unggul, beriman, dan bertakwa sebagai bekal untuk meraih jenjang pendidikan selanjutnya, serta untuk bekal masa depannya di kemudian hari,” kata Abdul Tolib di hadapan ratusan para orangtua siswa baru.

Dikatakannya, dalam rangka membangun generasi unggul itu, memang harus disertai dengan berbagai terobosan. Salah satu upayanya, acara yang kerap disebut MOS bagi siswa baru, namun sengaja diisi dengan sistem pengenalan sekolah yang amat berbeda dengan sekolah-sekolah lainnya. Kegiatan MOS diisi dengan sistem pembelajaran yang amat bermanfaat bagi siswa baru.

Sistem MOS diisi dengan pembelajaran Bahasa Inggris, Ilmu Teknologi Komputer dan Informatika, serta ilmu keagamaan. Para siswa baru belajar full time dari jam 07.00 pagi hingga pukul 17.00 WIB. “Tenaga pengajarnya sengaja kami datangkan dari Kediri, dari para pengajar di Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) Kediri, Provinsi Jawa Timur. Sebagai hasilnya selama sepuluh hari itu, bisa disaksikan langsung bapak-bapak dan ibu-ibu para orangtua siswa baru,” ujarnya.

Meski ia merasa agak capek setelah menempuh perjalanan jauh dari Yogyakarta, seusai menghadiri pertemuan para kepala sekolah SBI se-Indonesia di sana, namun ia merasa rasa capek terobati setelah mendengar laporan yang menggembirakan dari para pengajar dari Kediri mengenai potensi, serta keunggulan-keunggulan di berbagai bidang yang dimiliki para siswa barunya.

“Rasa capek itu kini hilang. Apalagi menyaksikan murid-murid kami yang baru, sudah mampu mengekspresikan potensi-potensinya di atas panggung. Kami merasa bangga sekaligus berbahagia bapak-bapak dan ibu-ibu para orangtua siswa baru, yang hadir di acara masa akhir MOS ini. Rasa terima kasih yang tak ternilai kami sampaikan kepada tim pengajar dari SBI Kediri,” ungkap mantan Kepala SMPN Kandanghaur dan SMPN Lelea, Kabupaten Indramayu itu.

Sambutan yang tegas, lugas, dan kadang bercanda, sehingga hadirin sempat tertawa, meluncur dari bibir Ketua Komite Sekolah RSBI SMPN 2 Sindang, Drs. Aan Sanjaya MPd, sang dosen dan mantan Rektor Universitas Wiralodra Indramayu. Menurutnya, sistem MOS di SMPN 2 Sindang tampil beda dibanding sekolah lainnya. Karena diisi dengan kegiatan yang lebih bermanfaat, belajar dengan sistem bimbingan pengajar yang didatangkan dari daerah jauh, Kediri.

“Namun, RSBI jangan sampai disalah-artikan dengan indentik berbahasa asing. Namun status RSBI di SMPN 2 Sindang ini, merupakan sekolah untuk mencetak generasi unggul, beriman dan bertakwa, serta tahu sopan santun. Keunggulannya jelas akan berbeda dengan lainnya, mengingat didukung dengan fasilitas yang jauh lebih unggul,” ucapnya.

Acara akhir MOS siswa baru RSBI SMPN 2 Sindang yang menampilkan beragam atraksi dan kreasi educatif. Mereka menampilkan baca puisi, fashion show, pidato, membaca Al-qur’an disertai saritilawah Al-qur’an dalam dua versi bahasa, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, ekspresi sistem pendidikan yang diberlakukan di RSBI SMPN 2 Sindang dengan beragam watak murid-muridnya, serta siraman rohani.

Informasi dari pihak sekolah RSBI SMPN 2 Sindang, semua siswa RSBI SMPN 2 Sindang mulai belajar efektif sejak Selasa (21/7). Para siswanya mulai masuk pukul 06.30 WIB. Namun sebelum belajar, mereka diwajibkan membaca Al-qur’an. (Satim)***