TENGAH DIPUGAR – Situs Makam Raden Aria Wiralodra, pendiri Indramayu tengah dipugar. Tampak dalam gambar spanduk mohon do’a restu pemugaran situs itu terbentang, dan di belakangnya para pekerja tengah menjalankan tugasnya. (Foto : Satim)
SEDANG MENGAWASI – Petugas dari Pemkab Indramayu tengah mengawasi jalannya pemugaran situs bersejarah di Indramayu itu. (Foto : Satim)
TENGAH DIKERJAKAN – Para pekerja tengah mengerjakan pemugaran situs bersejarah, Raden Aria Wiralodra, pendiri Indramayu. (Foto : Satim)
CAGAR BUDAYA
Rehab Situs Makam Pendiri Indramayu
Butuh Dana Rp 878 Juta Lebih
INDRAMAYU – Sisa sekitar dua tahun masa jabatannya, Bupati Indramayu H. Irianto MS Syafiuddin (atau yang akrab disapa Yance) ini, nyaris melupakan beberapa janjinya yang dulu sebelum menjadi bupati, ia sempat bertekad, bahwa jika di kemudian hari dirinya terpilih menjadi bupati, maka akan merelokasi situs-situs bersejarah yang ada di daerahnya.
Tujuan Yance ketika itu, ia ingin agar situs-situs bersejarah yang ada di Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat benar-benar terpelihara dan terawat dengan baik, sehingga menjadi kenangan dan bukti-bukti sejarah sepanjang jaman.
”Apa pun alasannya, situs-situs bersejarah itu merupakan bagian dari sejarah daerah di Kabupaten Indramayu,” kata Yance saat itu.
Ucapan-ucapan Yance tadi mulai terdengar pada tahun 1998, dan 1999, masa-masa memanasnya suhu perpolitikan di Kota Mangga Indramayu menjelang tahapan pencalonan Kepala Daerah, dengan proses pemilihan tidak langsung, lantaran kemenangan sang pasangan calon bupati/wakil bupati hanya ditentukan oleh suara para wakil rakyat yang duduk di kursi anggota DPRD Kabupaten Indramayu.
Waktu terus berjalan, cita-cita Yance memimpin Indramayu terkabul. Melalui kendaraan Partai Golkar yang berpasangan dengan Dedi Wahidi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada tahun 2000 berhasil menang telak dalam proses Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Indramayu yang berlangsung di Universitas Wiralodra Indramayu, ketika itu.
Lagi-lagi, Yance pun melontarkan ucapan-ucpannya yang berkeinginan untuk mewujudkan wisata religi di daerahnya. Sekitar tahun 2001 dan 2002 semasa perjalanan pemerintahannya, Yance menginginkan situs-situs bersejarah di daerahnya direhabilitasi dan direlokasi supaya memudahkan para wisatawan yang datang ke Indramayu. Situs makam bersejarah yang paling ia konsentrasikan untuk direhabilitasi, yakni Situs Makam Raden Aria Wiralodra, pendiri Indramayu berserta keturunannya yang hingga kini tersebar di sejumlah tempat di daerah Pantura itu.
Kepala Kejaksaan Negeri Indramayu, H. Udjijono, SH, MH rupanya menyimpan beberapa klipingan koran tentang ucapan-ucapan dan sebuah keinginan Yance tentang upaya menciptakan wisata religi di daerahnya antara tahun 2001 dan 2002 silam.
“Klipingan koran itu kami simpan sejak lama, sebelum saya ditugaskan di Indramayu menjadi Kepala Kejaksaan Negeri. Begitu bertugas di Indramayu saya langsung membicarakannya dengan Pak Bupati Yance. Akhirnya baru terkabul menjelang saya akan dialih tugaskan di Balikpapan terhitung 29 Juli 2009,” ungkap Udjijono di kantornya, Jumat (17/7).
Udjijono sengaja menyimpan kliping-kliping koran tentang sejumlah janji Yance tentang keinginan pelestarian situs-situs makam bersejarah, konon, lantaran ia merupakan keturunan Raden Aria Wiralodra, pendiri Indramayu dari Bagelen. “Hanya kebetulan nasib saya tengah dipercaya sebagai Kepala Kejaksaan Negeri,” ujarnya.
Udjijono menyadari, sebuah janji maupun keinginan Yance yang sempat tertunda sekian lama untuk merehabilitasi situs-situs makam Raden Aria Wiralodra beserta keturunannya, konon, karena saat itu belum didukung dengan kesiapan anggaran yang memadai.
“Tapi sekarang, Alhamdulillah. Rehab makam Mbah Wiralodra tengah berlangsung,” ucap Udjijono di kantornya.
Peletakan batu pertama renovasi makam situs bersejarah itu dilakukan Bupati Indramayu H. Irianto MS Syafiuddin (Yance), Senin (13/7) di Desa Sindang, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu.
Saat peletakan batu pertama itu, Yance didampingi Ketua Panitia Pemugaran H. Udjijono SH, MH, Ketua Pelaksana Pemugaran H. Tulus Susilo, dihadiri Ketua DPRD Kabupaten Indramayu H. Hasyim Djunaedi MBA, Dandim 0616 Indramayu Letkol Arh Hindro Martono, Kapolres Indramayu AKBP Drs. Mashudi, dan perwakilan keluarga Raden Aria Wiralodra.
Ketua Pelaksana Pemugaran Situs Makam Bersejarah, H. Tulus Susilo mengatakan, untuk pemugaran empat lokasi makam bersejarah tadi memerlukan dana sekitar Rp 878.501.000. (Satim/Joko K)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar