Sabtu, 30 Januari 2010

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Meresmikan PLTU Banten 2 Labuan Unit 1

Stok batu bara mulai ditampung di lapangan penampungan untuk bahan baku PLTU Labuan di Labuan, Pandeglang, Banten. PLTU Banten 2 Labuan unit 1 diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Kamis (28/1). (Foto:Kompas/Lasti Kurnia)***

LISTRIK

Presiden Yakin Soal Pemadaman Bisa Diatasi

PANDEGLANG - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meyakini pemadaman listrik yang meresahkan masyarakat akan teratasi pada tahun 2010.

Terkait dengan itu, pemerintah juga tengah mengupayakan untuk menciptakan iklim lebih kondusif bagi pengembangan program listrik swasta.

Penegasan itu disampaikan Presiden Yudhoyono saat meresmikan beroperasinya PLTU Banten 2 Labuan unit 1 yang berkapasitas 300 megawatt (MW) di Pandeglang, Banten, Kamis (28/1).

Presiden juga meresmikan PLTU Labuhan Angin berkapasitas 2 x 115 MW di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, melalui fasilitas teleconference.

”Tahun 2010 ini masalah byarpet itu akan kita atasi. Caranya, ada yang kelebihan listrik di pabrik-pabrik kita salurkan ke masyarakat luas. Jaringan distribusi dan gardu yang perlu diperbaiki harus secepatnya selesai,” ujar Presiden Yudhoyono.

Presiden menekankan, pemerintah berkomitmen merampungkan percepatan pembangunan pembangkit 10.000 MW tahap I dan tahap II untuk mengatasi pemadaman karena kekurangan daya listrik.

Pemerintah juga mengajak swasta bersama PLN dan pemerintah daerah mengembangkan pembangkit listrik. Untuk itu, pemerintah berkomitmen menciptakan iklim investasi kelistrikan lebih kondusif.

”Peraturan sedang kita siapkan dan kita perbaiki. Itu jadi program 100 hari pemerintah yang telah kita rampungkan bersama,” ujar Presiden.

PLTU Banten 2 Labuan yang berkapasitas 2 x 300 MW memakai bahan bakar batu bara kalori rendah. Sejak Juli 2009, PLTU Labuan unit 1 masuk sistem interkoneksi kelistrikan Jawa-Bali. Sementara pembangkit unit 2 PLTU Labuan dalam tahap pengujian dan ditargetkan mulai beroperasi Maret 2010.

Dirjen Listrik dan Pemanfaatan Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral J Purwono menyatakan, subsidi listrik yang dinikmati kelompok pelanggan 6.600 VA akan secepatnya dihilangkan.

”Untuk kelompok pelanggan di bawah 6.600 VA, tetapi di atas 900 VA penghapusan subsidi akan dilakukan secara bertahap,” kata Purwono. (DAY/EVY)***

Source : Kompas, Jumat, 29 Januari 2010 | 03:44 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar