Barisan pertama tank-tank melewati tribune kehormatan di Beijing, Kamis (1/10), pada perayaan 60 tahun Partai Komunis berkuasa di China. Sekitar 100.000 orang dilibatkan dalam perayaan yang juga bertujuan membangkitkan rasa nasionalisme itu. (AP Photo/Xinhua)
China Rayakan Kebangkitan
Warga Tuturkan Kebanggaan
BEIJING - China merayakan 60 tahun berdirinya Republik Rakyat China, Kamis (1/10). Parade militer terbesar dan pameran sederet prestasi negara itu mengirimkan satu pesan jelas bahwa China telah bangkit kembali sebagai kekuatan global yang tidak bisa disangkal lagi.
Sebanyak 100.000 orang berbaris di Alun-alun Tiananmen mempergelarkan rasa patriotisme. Presiden Hu Jintao mengenakan pakaian tunik abu-abu seperti pendiri RRC, Mao Zedong, menginspeksi ribuan tentara, ratusan tank, dan persenjataan canggih lainnya di atas limusin beratap terbuka.
Di antara persenjataan itu adalah barisan rudal Dongfeng 31, yang menurut stasiun televisi pemerintah mampu membawa hulu ledak nuklir hingga sejauh 10.000 kilometer atau ke jantung Amerika Serikat.
Selama dua jam upacara, lebih dari 100 helikopter, pesawat komunikasi, dan pesawat tempur buatan China terbang di atas kota dalam formasi. Seusai upacara pada pagi hari, aliran 60 kendaraan hias menyusuri sepanjang jalan utama kota, memamerkan prestasi China dalam 60 tahun terakhir, diiringi ribuan orang yang berbaris dan menari.
Pawai kendaraan hias itu menampilkan, di antaranya, produk pertanian, program luar angkasa dengan pengorbit Bulan, dan model stadion Sarang Burung yang digunakan untuk olimpiade. Foto raksasa Mao, reformis ekonomi Deng Xiaoping, hingga Hu diusung sepanjang pawai.
Hu menyebut perayaan itu sebagai ”peremajaan kembali bangsa China”. ”Kita telah mengalahkan segala jenis kesulitan dan kemunduran dan risiko untuk meraih prestasi hebat sebagai bukti bagi dunia. Hari ini, China yang sosialis melaju menuju modernisasi. Dunia dan masa depan menjulang megah di Timur,” kata Hu.
”Pembangunan dan kemajuan China baru dalam 60 tahun terakhir benar-benar membuktikan bahwa hanya sosialisme yang bisa menyelamatkan China dan hanya reformasi dan pembukaan diri bisa menjamin pembangunan China, sosialisme, dan Marxisme,” ujar Hu.
Makin kuat
Kendati tidak banyak orang bisa menyaksikan langsung kemegahan perayaan tersebut, warga menuturkan kebanggaan mereka. ”Ini menunjukkan kepada dunia bahwa kami sekarang kuat, tidak hanya dalam standar hidup tetapi kekuatan militer kami juga meningkat,” kata Peng Jinzhi, pensiunan yang mendengarkan siaran parade di radio di sebuah gang di utara Tiananmen.
”Saya sangat bangga dengan militer saat ini. Anda bisa lihat kami semakin kuat sebagai bangsa,” kata Qiu Chengjie, pengusaha dari Provinsi Guangdong.
Pada awal tahun ini, sebelum perekonomian China membaik dari kemerosotan global, Pemerintah China menjanjikan hanya perayaan sederhana. Kini, perayaan itu dijuluki pameran persenjataan terbesar China, hampir seukuran dengan Uni Soviet.
Pada 1 Oktober 1949, Mao mengambil alih kekuasaan mengakhiri masa perang dan dominasi asing. Tiga dekade reformasi ekonomi yang dipelopori Deng memperkaya China dan mengangkat negara itu kembali ke jajaran kekuatan dunia.
Pesta kembang api spektakuler digelar pada malam harinya. (ap/afp/reuters/ xinhua/fro)
Source : Kompas, Jumat, 2 Oktober 2009 | 03:36 WIB
Foto-Foto : AP PHOTO/XINHUA/XIE HUANCHI/Yang Shirao
Tidak ada komentar:
Posting Komentar