Tolak Bala Dengan Kue “Cimplo”
INDRAMAYU – Bagi penduduk asli Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, hingga kini masih patuh terhadap adat istiadat membuat kue “Cimplo” (sejenis serabi yang terbuat dari tepung beras dicampur dengan ragi) setiap bulan Bala (Jawa) atau bulan Sapar (Islam). Konon, keberadaan kue itu sebagai implementasi untuk tolak bala (mengusir sial/apes) bagi warganya. Benarkah ?
Allahu’alam. Namun yang pasti, kebiasaan membuat cimplo masih berlangsung hingga kini. Anda kurang yakin ? Datanglah setiap bulan Bala ke desa-desa atau perkampungan untuk menyaksikan langsung pembuatan kue cimplo dan sekaligus ikut mencicipinya. Gratis !
Bagi pembuatnya, kue cimplo itu sengaja dibuat dan untuk dibagi-bagikan kepada saudara, para tetangga, dan orang-orang yang dikenalnya. Dicoel dengan gula merah campur parutan kelapa yang digodok hingga matang, maka rasanya terasa nikmat. Kebiasaan seperti ini belaku pula dalam setiap bulan Sura, warga asli Indramayu ramai-ramai membuat bubur Sura. Konon, dalam rangka mengenang perjuangan Nabi Nuh dalam menyelamatkan umatnya dari kelaparan dan kematian. Sehingga dengan cara membuat bubur Sura yang dicampur dengan aneka makanan lainnya.
Ironisnya, hingga kini belum ada yang mengetahui secara persis, kapan adat membuat kue cimplo itu dimulai. Namun, konon, kebiasaan membuat cimplo dalam menolak bala bagi warga Indramayu sudah berlangsung berabad-abad silam.
“Saya juga kisah awal adat membuat cimplo itu tidak tahu persis. Namun katanya sebagai kebiasaan warga yang diyakini untuk tolak bala. Dengan syukuran semacam itu, masyarakat Indramayu semoga subur dan makmur atas ridho Allah Swt,” kata Ki Tarpi (72), seorang Nujum yang biasa dipanggil warga untuk memimpin acara-acara ritual di wilayah Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu.
Belum terangnya kisah adat pembuatan kue cimplo itu, merupakan tantangan tersendiri bagi para pengamat budaya dan penggali nilai-nilai seni dan budaya Indramayu. Bagaimana korelasinya antara adat ritual membuat kue cimplo dengan tolak bala di bulan bala atau Sapar ? Wallahu’alam. ( Satim )***
No comments:
Post a Comment