Sunday, August 30, 2009

Bulan Puasa : Partai Gerindra Bangun "Koalisi Kerakyatan" dengan Partai Golkar dan Partai Hanura di Wisma Haji Indramayu

Jelang Pilkada Bumi Wiralodra

Koalisi Kerakyatan Dikibarkan

INDRAMAYU – Trend baru perpolitikan di Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Bumi Wiralodra itu. Trendnya, beberapa partai politik setempat membangun “Koalisi Kerakyatan” yang dikibarkan di dua tempat, namun yang digandengnya adalah Partai Golkar, partai “raksasa” yang bertengger di Kota Mangga.

Sekitar sebulan lalu, sebuah koalisi bertema “Koalisi Kerakyatan” lebih awal dikibarkan DPC Partai Hanura di Hotel Handayani Indramayu. Partai Hanura pun berkoalisi dengan Partai Golkar. Nah, Sabtu (29/8) malam sekitar pukul 21.15 WIB, Koalisi Kerakyatan lebih dipertegas lagi dengan hadirnya Partai Gerindra di Wisma Haji Indramayu. Bahkan spanduk warna kuning bertuliskan tinta hitam yang dibentangkan di ruangan pertemuan itu berbunyi “Koalisi Kerakyatan Partai Gerindra dengan Partai Golkar dan Partai Hanura”.

Trio partai itu dalam bahasa politisnya, konon, ingin membangun koalisi yang permanen demi kemajuan Indramayu dan kemakmuran rakyat Indramayu. Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Indramayu, Dr. H. Irianto MS Syafiuddin dan Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Indramayu, H. Roy Jahidin menandatangani kesepakatan Koalisi Kerakyatan yang disaksikan para undangan yang didominasi kalangan anggota Dewan dan politisi setempat.

Roy Jahidin mengatakan, Koalisi Kerakyatan itu dalam rangka memberikan kinerja yang terbaik untuk kemajuan dan kemakmuran rakyat Indramayu. Sedangkan Dr. H. Irianto MS Syafiuddin mengatakan, partainya merasa bersyukur dengan adanya koalisi kerakyatan itu.

“Mengingat perjuangan untuk memajukan dan memakmurkan rakyat Indramayu, harus dibangun bersama-sama dengan bangunan kinerja partai yang berorientasi pada upaya memajukan dan memakmurkan masyarakat di Kabupaten Indramayu. Jangan sampai para wakil rakyat yang duduk di dewan hanya mementingkan diri sendiri,” tandas Yance (sapaan akrab Dr. H. Irianto MS Syafiuddin).

Di akhir acara, Yance, Roy dan Ketua DPC Partai Hanura, H. Gori Sanuhri berfoto bersama di depan para wartawan yang meliput acara Koaliasi Kerakyatan yang dikibarkan di Wisma Haji Indramayu itu. (Satim)*** Foto-Foto : Satim

Maju Terus

Nah, Sabtu (29/8) malam sekitar pukul 21.15 WIB, Koalisi Kerakyatan lebih dipertegas lagi dengan hadirnya Partai Gerindra di Wisma Haji Indramayu. ...
satimterus.blogspot.com/ - Mirip

Maju Terus

Sekitar sebulan lalu, sebuah koalisi bertemaKoalisi Kerakyatanlebih awal dikibarkan DPC Partai Hanura di Hotel Handayani Indramayu. ...
satimterus.blogspot.com/ - Mirip


Tuesday, August 25, 2009

Klaim Malaysia atas Seni dan Budaya Indonesia

Source : Media Indonesia, Selasa, 25 Agustus 2009

Perwakilan Venezuela Enam Kali Jadi Ratu Sejagat

Perwakilan Indonesia, Zivanna Tersingkir di arena Finalis Ratu Sejagat 2009

Stefania Fernandez, tersenyum penuh haru setelah dinobatkan sebagai Ratu Sejagat 2009 dalam kontes Miss Universe 2009 di Resor Atlantis, Bahama, Minggu (23/8) waktu setempat. (Foto : REUTERS/Lukas Jackson)

MISS UNIVERSE

Fernandez Ratu Sejagat 2009, Zivanna Tersingkir

BAHAMA – Penganugerahan Miss Universe ke-59 menobatkan Miss Venezuela Stefania Fernandez sebagai pemenang. Terpilihnya Fernandez membuat Venezuela memenangi kontes Ratu Sejagat untuk keenam kalinya.

Keputusan resmi terpilihnya perempuan berusia 18 tahun itu dinyatakan oleh suatu panel terdiri dari 12 juri termasuk editor majalah Amerika Vogue Andre Leon Talley, aktor Dean Cain, serta supermodel Valeria Mazza di resor Atlantis, Bahama.

Acara puncak itu, yang berlangsung pada Minggu (23/8) malam atau kemarin (WIB), dipandu bintang Celebrity Apprentice, Claudia Jordan dan Billy Bush.

Acara ini juga dimeriahkan penyanyi rap Flo Rida, penyanyi Savid Guetta dan Kelly Rowland, serta Heidi Montag.

Fernandez dipilih para juri dari lima finalis yang dua diantaranya juga berasal dari Amerika Latin, yakni Ada de La Cruz dari Republik Dominika serta Mayra Matos dari Puerto Riko.

Ia menerima mahkota Ratu Sejagat dari Miss Universe 2008 yang juga berasal dari Venezuela, Dayana Mendoza.

Di samping itu, dalam lima besar ini terdapat pula peserta asal Australia dan Kosovo, sedangkan perwakilan dari Republik Ceko, Swiss, Francis, Afrika Selatan, dan Amerika Serikat hanya masuk 10 besar.

Dalam malam penganugerahan itu, juga terpilih Miss Republik Dominika sebagai runner up.

Penganugerahan lainnya, yakni Miss Congeniality dimenangi Wang Jingyao dari China, dan Miss Fotogenic diraih Chutima Durongdej dari Thailand.

Putri Indonesia 2009 Zivanna Letisha Siregar ikut dalam kontes kecantikan tersebut tidak mendapat gelar apa pun.

Sebelumnya, ia sempat dikecam berbagai pihak lantaran menggunakan bikini.

Tidak mengindahkan kecaman itu, ia pun tetap melenggang dengan keyakinan akan mendapatkan gelar Ratu Sejagat.

Apalagi dalam hasil jajak pendapat pada laman daring panitia penyelenggara Miss Universe, ia sempat mendapatkan suara terbanyak sehingga menduduki posisi pertama favorit. (*/AFP/X-9)*** Foto-foto : REUTERS/LUKAS JACKSON

Source : MEDIA INDONESIA, Selasa, 25 Agustus 2009 No.10427/Tahun XL

Monday, August 24, 2009

Bupati Yance Teken Prasasti Desa Gedangan, Kecamatan Sukagumiwang, Kabupaten Indramayu

Prasasti Bersejarah Bagi Desa Dedangan

INDRAMAYU – Alun-Alun Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, tampaknya telah mencatatkan diri sebagai lokasi bersejarah bagi penandatanganan prasasti peresmian Desa Gedangan, Kecamatan Sukagumiwang, Kabupaten Indramayu. Tampak dalam gambar, Bupati Indramayu Dr. H. Irianto MS Syafiuddin atau yang akrab disapa Yance ini “meneken” prasasti peresmian Desa Gedangan dimaksud. Penandatangan prasasti disaksikan unsur Muspida itu digelar di Alun-Alun Kabupaten Indramayu, Senin (17/8) siang, seusai upacara kenegaraan memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia (HUT RI) Ke-64 yang dihadiri berbagai instansi pemerintah, baik sipil maupun militer, 50 anggota DPRD Kabupaten Indramayu yang baru Periode 2009-2014, serta unsur organisasi kemasyarakatan. (Satim)*** Foto : Satim

Bupati Indramayu Meninggalkan Mimbar Upacara

INDRAMAYU – Seusai menandatangani prasasti Desa Gedangan, Bupati Indramayu, Provinsi Jawa Barat, Dr. H. Irianto MS Syafiuddin(Yance) meninggalkan mimbar upacara HUT Kemerdekaan RI Ke-64, Senin (17/8) yang digelar di Alun-Alun Kabupaten Indramayu. (Satim)*** Foto : Satim

Anna Sophana Bersama Istri Muspida

INDRAMAYU – Istri Bupati Indramayu, Hj. Anna Sophana Irianto (tengah) bersama para istri Muspida meninggalkan mimbar upacara HUT Kemerdekaan RI Ke-65, Senin (17/8). Anna Sophana selain sebagai istri Bupati Indramayu, Dr. H. Irianto MS Syafiuddin(Yance), ia merupakan anggota DPRD Kabupaten Indramayu yang baru Periode 2009-2014 hasil Pemilihan Umum Anggota Legislatif pada Kamis (9/4) lalu. (Satim)*** Foto : Satim

Sunday, August 23, 2009

Nilai-Nilai Kejuangan dari Alun-Alun dan Gedung Juang Indramayu

Alun-Alun Kabupaten Indramayu

INDRAMAYU – Dua pengendara sepeda onthel tengah melintas di depan pagar Alun-Alun Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, Sabtu (15/8) siang, atau dua hari sebelum berlangsungnya detik-detik upacara Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia (HUT RI) Ke-64 yang akan berlangsung pada Senin (17/8) pagi. Meski Alun-Alun Kabupaten Indramayu itu pada saat ini terkesan kurang bebas untuk dijadikan arena wisata keluarga, karena di sekelilingnya berpagar tinggi dengan pintu gerbangnya yang berornamen sebuah perahu. Pintu gerbang dan pagarnya dibangun dan diselesaikan pada tahun 2008 lalu. Beberapa persiapan menyambut upacara kenegaraan yang akan digelar pada Senin (17/8) tampak di Alun-Alun kebanggaan warga Indramayu itu. (Satim)*** Foto : Satim

Gedung Juang Indramayu

Markas Para Pejuang Kabupaten Indramayu

INDRAMAYU – Entah akan bertahan seberapa lama lagi, karena tersiar kabar bahwa Gedung Juang Kabupaten Indramayu, konon, akan dipindah ke Jalan Gatot Subroto Indramayu, bukan lagi di depan Alun-Alun Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat. Tapi untuk sementara ini, Gedung Juang Indramayu itu masih dijadikan markas para pejuang kemerdekaan dan sejumlah organisasi purnawirawan. Aktivitas sehari-harinya, Gedung Juang Indramayu digunakan organisasi Pejuang Angkatan’45, Pepabri, FKPPI, LVRI, Partisan Siliwangi, dan Pemuda Panca Marga (PPM). Beberapa kepanitiaan lomba juga kadang menggunakan gedung markas para pendiri Republik Indonesia itu. (Satim)*** Foto : Satim

Tembok Bata Merah : Menyimpan Misteri Pelabuhan Cimanuk Indramayu di Masa Lalu

Tembok Cimanuk Menyimpan Misteri Sejarah Masa Lalu

Sisa Tembok Sungai Cimanuk Tempo Doeloe

INDRAMAYU – Seorang penjual “gayas” (makanan udang) tengah beristirahat di tepi tembok Sungai Cimanuk yang dibangun pada jaman penjajahan Belanda. Temboknya terbuat dari batu bata merah dengan adukan dari adonan bata merah tanpa semen. Tembok tempo doeloe itu, dalam “Buku Sejarah Indramayu” yang ditulis H. A. Dasuki pada tahun 1977 memang tidak mengungkap bagaimana pembuatan tembok penahan tanggul Kali Cimanuk tersebut. Namun dalam beberapa catatan hasil penelusuran Tim Jejak Sejarah Indramayu yang digagas Tabloid ToeNTAS News menyebutkan, bahwa tembok kali Cimanuk dibangun sekitar tahun 1627, kemudian direhabilitasi lagi pada Juli 1919, atau bersamaan dengan dibangunnya Kantor Irigasi (sekarang Kantor Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi-PSDA Tamben) Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat. Sehingga pantas, jika tembok kali Cimanuk sisa peninggalan Belanda itu berada persis di depan kantor tersebut. Ironisnya, hingga kini belum ada upaya dari pemerintah untuk melestarikan, maupun merehabilitasi salah satu bentuk bangunan Cagar Budaya tersebut. (Satim)*** Foto : Satim

Tembok Cimanuk Masa Lalu yang Masih

Menjadi Saksi Bisu Sejarah Cimanuk

INDRAMAYU – Tembok Sungai Cimanuk Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat hingga kini menjadi saksi bisu peninggalan sejarah tentang sungai itu di masa lalu. Seperti yang tertulis dalam Buku Sejarah Indramayu (1977) disebutkan, Sungai Cimanuk pernah menjadi Pelabuhan Terbesar kedua setelah pelabuhan Sunda Kelapa di Batavia (sekarang Jakarta) pada tahun 1627. Namun sayang, tembok penahan tanggul Sungai Cimanuk yang terbuat dari batu bata merah tanpa adukan semen itu, kini dibiarkan berantakan dan tidak terurus lagi. (Satim)*** Foto : Satim

Patok Peninggalan Sejarah Pelabuhan Cimanuk Indramayu

INDRAMAYU – Hingga kini, masih berdiri patok peninggalan sejarah Pelabuhan Cimanuk masa lalu. Patok itu persis berada di tanggul Sungai Cimanuk Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat yang sekarang tidak difungsikan sebagai aliran sungai yang mengalir deras dan hidup seperti masa lalu. Namun patok itu masih berdiri tegakl seperti tampak dalam gambar. Padahal, usia daru patok itu diperkirakan sudah ratusan tahun, meski sekitar bantaran Sungai Cimanuk itu, pernah direhabilitasi pada tahun 1980-an. Keberadaan patok bersejarah dan merupakan bagian dari Cagar Budaya itu, entah sampai kapan bisa bertahan di sana. (Satim)*** Foto : Satim

Friday, August 21, 2009

Kisah Penemuan Peta Kuno tentang Cimanuk Indramayu, Provinsi Jawa Barat

Seputar Penemuan Peta Kuno Cimanuk Peninggalan Penjajahan Belanda.

BAHAS PETA KUNO – Mamat (kedua dari kiri), petugas pengamanan aset Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi (PSDA Tamben) Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, Selasa (18/8) siang, terlihat tengah serius membahas Peta Kuno tentang Cimanuk. Peta itu merupakan peninggalan penjajahan Belanda sewaktu menjajah Kabupaten Indramayu pada tahun 1628 hingga 1948. Peta tersebut memberikan penjelasan tentang keberadaan aliran Sungai Cimanuk, serta aset bantaran kalinya yang kini telah banyak dihuni warga, serta sejumlah bangunan milik pemerintah maupun swasta. Konon, dengan adanya peta kuno soal Cimanuk itu, pihak Dinas PSDA Tamben memiliki arsip penting untuk mengamankan asetnya yang kini banyak diklaim tanah milik seseorang. (Satim)*** Foto : Satim

SANGAT SERIUS - Begitu seriusnya para petugas di Dinas PSDA Tamben Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat dalam membahas dan mengamati sejumlah aset lintasan Sungai Cimanuk berdasarkan petunjuk dari Peta Kuno tentang Cimanuk, sebuah peta yang termasuk benda Cagar Budaya peninggalan kolonial Belanda yang telah direvisi Kantor Irigasi Cirebon pada tanggal 27 Juli 1922 itu. (Satim)***
Foto : Satim

PETA KUNO – Peta kuno soal Cimanuk hasil revisi pemerintahan Belanda pada tanggal 27 Juli 1922. (Satim)*** Foto : Satim

PENJELASAN PETA KUNO – Penjelasan tentang Cimanuk yang terkandung dalam peta kuno peninggalan jaman Belanda itu, tertulis dengan jelas dalam kalimat keterangan yang menggunakan Bahasa Belanda denga gaya penulisan ejaan Suwandi (tempo doeloe). Keterangan dalam peta kuno terbaca dengan jelas. (Satim)*** Foto : Satim

PETA KUNO HASIL REVISI – Peta kuno soal Cimanuk yang ditemukan di Dinas PSDA Tamben (dulu PU Pengairan) Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, Selasa (18/8) itu, tertulis keterangan hasil revisi jaman penjajahan Belanda pada tanggal 27 Juli 1922. (Satim)*** Foto : Satim

CAGAR BUDAYA

Peta Kuno Soal Cimanuk, Ditemukan

INDRAMAYU – Beberapa petugas Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi (PSDA Tamben) Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, Selasa (18/8) terlihat sibuk mengamati dan membahas peta kuno soal Sungai Cimanuk peninggalan jaman penjajahan Belanda. Mamat, petugas pengelolaan aset di kantor itu terlihat serius membahas peta kuno tadi bersama rekan-rekannya.

Peta kuno tentang Aliran Sungai Cimanuk peninggalan Belanda itu, merupakan hasil revisi Pemerintahan Kolonial Belanda yang dibuat di Cirebon pada tanggal 27 Juli 1922 oleh pihak Kantor Irigasi Karesidenan Cirebon.

Dalam judul peta kuno bertajuk “Ibel Graven Van Een Nieurve Monding Voor De Tjimanoek”. Di sebelah kanannya tertulis pula “Provincial Irrigatie Kantor Cheribon”.

“Untung ada peta kuno ini. Sekarang banyak masalah di lapangan. Beberapa warga mengklaim tanah milik dinas kami menjadi milik mereka. Ini yang tengah dibahas oleh kami, sehingga peta ini menjadi dasar untuk mengamankan aset negara yang sekarang banyak digarap dan dijadikan pemukiman sejumlah warga,” kata Mamat, Selasa (18/8) sambil membahas peta bersejarah tersebut.

Meski H. Kusnomo Tamkani selaku Kepala Dinas PSDA Tamben Kabupaten Indramayu mengakui, hingga kini pihaknya belum bertindak tegas terhadap sejumlah pelanggaran yang merugikan aset negara milik kantor yang dipimpinnya.

“Namun surat teguran dan peringatan kepada semua pihak yang memanfaatkan tanah negara milik Dinas PSDA Tamben, telahkami layangkan. Tindakan tegasnya masih menunggu tingkat koordinasi dengan pihak-pihak terkait. Tapi nanti,” kata Kusnomo, belum lama ini. (Satim)*** Foto-foto : Satim

Tantangan Bagi Seniman Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat

M. Ivan Alvian, Ketua Dewan Kesenian Indramayu (DKI) Periode 2006-2009 tengah menyampaikan Laporan Pertanggung Jawaban akhir masa jabatannya dalam sidang Musyawarah Seniman Indramayu (Museni) IV Tahun 2009, Rabu (19/8) sore, di Gedung Panti Budaya Indramayu (dulu Gedung Wisma Darma). (Satim)*** Foto : Satim

Musyawarah Seniman Indramayu (Museni) IV Tahun 2009

Seniman Indramayu Ditantang

Harus Mandiri dan Inovatif

INDRAMAYU – Perkembangan jaman telah menantang semua pihak untuk bisa kreatif dan inovatif dalam mengembangkan dirinya agar bisa bertahan dalam arus perkembangan jaman. Tantangan demikian juga tampaknya berlaku pula bagi seniman di Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat. Para seniman ditantang untuk mandiri dan inovatif supaya tidak tergerus dan tersingkirkan oleh perkembangan jaman itu. Termasuk bagaimana upaya untuk bisa membangkitkan kemandirian Dewan Kesenian Indramayu (DKI) di era sekarang ini. Sehingga siapa pun Ketua DKI terpilih, harus mampu membawa gerbong DKI ke arah yang lebih maju, profesional dan mandiri, sehingga harus lebih kreatif dan inovatif yang tumbuh dari lubuk hati yang paling dalam dari kalangan seniman Indramayu ini.

Demikian dikatakan M. Ivan Alvian, Ketua DKI masa bakti 2006-2009 dalam menyampaikan Laporan Pertanggung Jawaban masa akhir jabatannya di sidang Musyawarah Seniman Indramayu (Museni) IV Tahun 2009, Rabu (19/8) sore yang digelar di gedung Panti Budaya Indramayu.

Ivan (begitu panggilan akrabnya) menyampaikan rasa terima kasih kepada para seniman Indramayu yang telah bekerja sama dalam memajukan lembaga yang pernah dipimpinnya selama tiga tahun itu. Bahkan, ia juga menyampaikan permohonan maaf kepada para seniman Kota Mangga Indramayu apabila selama kepemimpinannya terdapat kekeliruan atau kesalahan, baik disengaja maupun tidak.

“Buku yang saya susun dan jilid ini, merupakan bukti dari Laporan Pertanggung Jawaban saya selama memimpin DKI periode 2006-2009. Jika ada hal-hal yang kurang berkenan, pimpinan sidang Musyawarah Seniman Indramayu sebagai lembaga tertinggi bisa mengklarifikasinya dengan saya di mimbar kehormatan ini,” kata Ivan.

Akhirnya, Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Ivan diterima pihak Panitia Museni IV Tahun 2009. Ketua Panitia Museni, Fuzail Ayad Syahbana alias Ayad lalu melanjutkan agenda Museni dengan membahas Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) DKI. “Museni ini merupakan forum tertinggi dan telah menjadi agenda tiga tahunan. Museni juga sebagai forum pembahasan AD/ART dan Pemilihan Ketua DKI,” ujar Ayad.

Hasil akhir dari Museni tersebut, AD/ART DKI dikembalikan lagi ke AD/ART sebelumnya, meski ada beberapa pengurangan dan penambahan kalimat dalam beberapa pasal yang ada di kedua aturan tertinggi DKI itu. Kemudian acara diakhiri dengan pesta demokrasi pemilihan calon Ketua DKI masa bakti 2009-2011. Syayidin, pelukis senior dan ternama terpilih menjadi Ketua DKI. Ia menang telak didukung 67 suara. Sementara lawannya Iwan Wa’eng (Musisi) mengantongi 5 suara, dan Nang Sadewo (Fotografer) hanya didukung 4 suara, dan 4 suara lainnya dinyatakan tidak sah dari 80 seniman yang ikut menyampaikan aspirasi hak pilihnya dalam Museni IV Tahun 2009 tersebut. (Satim)*** Foto : Satim

Thursday, August 20, 2009

Acungan Jempol Kemenangan Syayidin di Pentas Museni IV Tahun 2009

Setetes goresan pena dari Arena Musyawarah Seniman Indramayu (Museni) IV Indramayu Tahun 2009, Rabu (19/8) di Gedung Panti Budaya Indramayu. Museni itu, merupakan pesta demokrasi tiga tahunan bagi kalangan seniman Kota Mangga Indramayu, Provinsi Jawa Barat. MuseniIV itu merupakan ajang Pemilihan Calon Ketua Dewan Kesenian Indramayu (DKI) untuk masa bakti 2009-2011. Selain itu, Museni merupakan agenda tiga tahunan pembahasan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Dewan Kesenian Indramayu.

Syayidin alias Diding (Pelukis),
Ketua Dewan Kesenian Indramayu (DKI) Periode 2009-2011.
(Foto : Satim)

Syayidin alias Diding tengah menyampaikan visi dan misinya di arena Musyawarah Seniman Indramayu (Museni) IV Tahun 2009, Rabu (19/8) sore di Gedung Panti Budaya Indramayu. ( Satim)*** Foto : Satim

Dari kiri : Wa’eng (Musisi), Nang Sadewo (Fotografer), dan Diding (Pelukis), adalah tiga Kandidat Ketua Dewan Kesenian Indramayu (DKI) tengah duduk bersama dalam arena Musyawarah Seniman Indramayu (Museni) IV Tahun 2009, Rabu (19/8) di Gedung Panti Budaya Indramayu. (Satim) *** (Foto : Satim)

BARISAN PANITIA MUSENI – Para Panitia Musyawarah Seniman Indramayu (Museni) IV Tahun 2009 berjejer memimpin acara Pemilihan Calon Ketua Dewan Kesenian Indramayu (DKI) di Gedung Panti Budaya Indramayu, Rabu (19/8). Searah jarum jam : Nurochman Sudibyo, Fuzail Ayad Syahdana, Saptaguna, Acep Syahril, dan Abdul Azis. (Satim)*** Foto : Satim

TARI TOPENG DERMAYON – Acara Musyawarah Seniman Indramayu (Museni) IV Tahun 2009, Rabu (19/8) dimeriahkan dengan penampilan seni tari “Topeng Dermayon” hasil kareografi Wergul D. Darkum, kareografer tari ternama kelahiran Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat. Tampak dalam gambar, penari topeng itu tengah memperagakan seni tari topeng yang terus dilestarikan jajaran Dewan Kesenian Indramayu (DKI) agar tidak punah ditelan kebiadaban jaman. (Satim)*** Foto : Satim

Musyawarah Seniman Indramayu IV Tahun 2009

Syayidin Menang Telak di Pentas Museni

INDRAMAYU – Tampaknya, sebuah perjalanan seni yang amat bersejarah bagi Syayidin AR alias Diding di hari Rabu (19/8) sore itu. Lantaran ia terpilih, dan menang telak dalam pemilihan calon Ketua Dewan Kesenian Indramayu (DKI) periode 2009-2011 dalam Musyawarah Seniman Indramayu IV Tahun 2009 yang digelar di Gedung Panti Budaya Indramayu, Rabu (19/8) pagi hingga menjelang petang.

Dari seratusan seniman yang diundang dalam Musyawarah Seniman Indramayu (Museni) itu, namun yang memberikan hak suaranya di saat-saat final pemilihan calon Ketua DKI, hanya 80-an seniman. Dari seniman sebanyak itu, Syayidin selaku pelukis ternama berhasil mengantongi 67 suara, sedangkan dua rivalnya seperti Nang Sadewo (Fotografer) hanya dipilih 4 seniman, dan 5 suara seniman diberikan kepada Cahya Iwan Firmansyah alias Wa’eng (Musisi), serta terdapat 4 suara yang tidak sah dan dinyatakan blanko. Sehingga jumlah seniman yang memberikan hak suaranya di pentas Museni itu berjumlah 80 orang.

“Terima kasih. Terima kasih. Dengan terpilihnya saya sebagai Ketua DKI, saya siap menjalankan amanah para seniman Kabupaten Indramayu, dan siap memajukan institusi Dewan Kesenian Indramayu (DKI), agar lebih maju dan mandiri,” kata Syayidin seusai acara Museni, Rabu (19/8) petang.

Oleh sejumlah seniman yang hadir di acara Museni itu berkomentar, kemenangan Syayidin merupakan sebuah kewajaran. Konon, karena selama ini dia memiliki talenta berkesenian yang hebat. Selain melukis sebagai bidang yang digelutinya, ia pun memiliki talenta seni lainnya, seperti kareografer tari dan sebagainya.

“Saya berharap, DKI lebih maju lagi ketika dipimpin Syayidin,” kata Ali Akbari, penyair kelahiran Kota Mangga Indramayu yang juga anggota DKI seusai acara Museni.

Mengantuk

Sejak acara Museni dimulai oleh pemandu acara sekaligus Ketua Panitia Museni, Fuzail Ayad Syahbana, kondisi Syayidin terlihat letih dan mengantuk di kursi sofa undangan kehormatan. Ia terbangun dan bangkit dari sofa detik-detik menjelang pemilihan calon Ketua DKI.

Syayidin keluar menuju kamar mandi di samping Gedung Panti Budaya Indramayu. Lalu kembali dengan muka yang sedikit berseri setelah mukanya terlihat agak basah. Bersama dua calon Ketua DKI lainnya, yakni Nang Sadewo dan Wa’eng oleh Panitia dipersilahkan duduk berjejer di depan dan menghadap ke peserta Museni. Ketiga kandidat resmi yang memperebutkan kursi Ketua DKI tersebut diberondong sejumlah pertanyaan dari para peserta Museni, setelah mereka menyampaikan visi dan misinya.

Peserta Museni ingin mengetahui, akan dibawa kemana institusi DKI ke depan setelah ia terpilih menjadi Ketua DKI. Walaupun pada intinya, mereka bertiga berjanji siap memajukan DKI ke depan bersama kabinet yang dipimpinnya. Dan hasil akhir dari Museni IV Tahun 2009 itu, Syayidin berhasil menang telak dengan mengantongi 67 suara seniman peserta Museni.

“Punten, Mas. Saya mengantuk dan lelah sekali. Saya mau pulang dulu,” ujar Syayidin seusai menerima ucapan selamat dan disalami para seniman setempat atas kemenangannya itu. (Satim)*** Foto-foto : Satim

Tuesday, August 18, 2009

Irama Keroncong dalam Perayaan 64 Tahun Kemerdekaan RI di Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat

Bupati Indramayu, Dr. H. Irianto MS Syafiuddin (Yance).

Keroncong “Veteran” Hibur

Undangan Tujuh Belasan

INDRAMAYU – Detik-detik bersejarah bagi bangsa Indonesia yang merdeka dan berdaulat selalu diperingati setiap tanggal 17 Agustus. Begitu pula dengan perayaan Hari Ualng Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia (HUT RI) Ke-64, Senin (17/8) di Kabupaten Indramayu, beragam acara dalam merayakan hari bersejarah itu selalu dirayakan meriah di berbagai tempat, dari kota hingga perkampungan.

Berbagai acara seperti balap karung, lomba makan kerupuk tanpa tangan yang digantung pakai tali, panjat pinang, panjat bambu untuk meraih sejumlah hadiah yang digantung di atasnya, pengajian, bahkan pentas berbagai kesenian daerah pun digelar di hari yang paling menggembirakan bagi bangsa Indonesia itu.

Musik keroncong yang dimainkan para Veteran dan pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) setempat pun, tampaknya mampu "menyihir" para Veteran Pejuang Kemerdekaan dari berbagai angkatan, serta undangan untuk menikmati lagu dengan alunan musik keroncong seusai mengikuti apel kenegaraan tersebut. Purnomo, penyanyi keroncong mangawali dengan melantunkan beberapa lagu yang diiringi irama keroncong.

Pada kesempatan itu pun, Bupati Yance menyerahkan berbagai penghargaan berupa Satya Lencana pengabdian dari beragam profesi. “Kita sebagai bangsa yang besar dan merdeka, harus bangga dengan sejumlah pihak yang telah memberikan pengabdiannya demi kemajuan bangsa, khususnya bagi kemajuan Kabupaten Indramayu. Kepada yang berjasa itulah, pemerintah patut memberikan penghargaan untuk memotivasi bagi yang lainnya untuk siap mengabdi demi kemajuan bangsa kita ini,” ujar Yance dalam acara yang bertema “Riung Mangpulung Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-64, Senin, 17 Agustus 2009” di Pendopo Bupati Indramayu. (Satim)*** Foto-Foto : Satim

Pertarungan Calon Ketua DKI di Pentas Musyawarah Seniman Indramayu Tahun 2009

Bupati Indramayu, Dr. H. Irianto MS Syafiuddin (Yance) berkostum seniman di baligho yang terpampang di sudut Gedung Panti Budaya Indramayu. Foto diambil Selasa (18/8) malam. (Foto : Satim)***
Tiga Kandidat Ketua Bertarung di Pentas

Musyawarah Seniman Indramayu

INDRAMAYU – Tiga kandidat Ketua Dewan Kesenian Indramayu (DKI), Provinsi Jawa Barat bakal bertarung di pentas Musyawarah Seniman Indramayu (Museni) yang bakal digelar di gedung Panti Budaya Indramayu, Rabu (19/8) siang. Ketiga kandidat tersebut, diantaranya Sayidin SR alias Diding, pelukis ternama di Kota Mangga Indramayu, Iwan Firmansyah alias Wa’eng, musisi Indramayu, dan Sulaeman Indrajaya alias Nang Sadewo, fotografer yang selalu aktif dalam urusan jeprat-jepret blitz di berbagai moment.

Siapa pun Ketua DKI terpilih nanti, ia akan menjalankan amanah para seniman selama tiga tahun ke depan, yakni periode 2009-2011.

Ketua Panitia Musyawarah Seniman Indramayu, Fuzail Ayad Syahbana mengatakan, ketiga kandidat itu sudah resmi memenuhi persyaratan pencalonan sesuai aturan main yang telah digariskan pihak Panitia Musyawarah Seniman Indramayu Tahun 2009 yang diterima pihak panitia hingga, Selasa (18/8) sore. Dikatakan, sekitar seratusan seniman yang akan memberikan hak suaranya dalam Museni IV Kabupaten Indramayu itu.

“Prosesi pemilihan calon Ketua DKI itu semoga berjalan tertib, aman, dan lancar,” kata Ayad (panggilan akrab Fuzail Ayad Syahbana) di Sekretariat Panitia Musyawarah Seniman, Gedung Panti Budaya Indramayu, Selasa (18/8) sore.

Sedangkan Baligho dan poster tentang Musyawarah Seniman Indramayu Tahun 2009 itu, telah terpasang di berbagai tempat di seputar kota Indramayu beberapa pekan lalu. (Satim)*** Foto : Satim

Bangunan Persahabatan Wartawan Indramayu

Abu Bakar (kiri).

Abu Bakar

Meski Gagal Namun Tetap Harmonis

INDRAMAYU – Cita-cita kadang tak selamanya bisa terlaksana dan berjalan mulus. Namun niat baik, siapa pun tampaknya harus di kedepankan dalam membina hubungan persahabatan dan keakraban sejalan perjalanan waktu. Hanya kegagalan itu mestinya merupakan kesuksesan yang tertunda, dan suatu saat jika Tuhan menghendaki, kesuksesan bisa saja diraihnya kembali sesuai dengan cita-cita semula. Asal ada kemauan, kerja keras, dan mampu membina hubungan yang harmonis dengan semua kalangan, khususnya dengan konstituen sendiri.

Prinsip itulah yang kini diakui Abu Bakar, wartawan Harian Mitra Dialog yang gagal menjadi Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Perwakilan Indramayu dalam Konferensi PWI Perwakilan Indramayu Tahun 2009 yang digelar di Grand Hotel Trisula Indramayu, beberapa waktu lalu.

“Meski saya gagal menjadi Ketua PWI Perwakilan Indramayu, namun saya tetap membangun hubungan yang harmonis dengan semua anggota PWI maupun kalangan wartawan dari organisasi profesi lainnya,” kata Abu Bakar, Selasa (18/8) siang.

Abu Bakar yang sehari-harinya banyak meliput kegiatan para wakil rakyat Dermayu di Gedung DPRD Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat itu mengatakan, hingga kini dirinya tetap membangun hubungan yang harmonis dengan sesama anggota PWI setempat maupun dengan rekan wartawan lainnya. Seperti tampak dalam gambar, Abu Bakar, wartawan Harian Mitra Dialog terbitan Cirebon (PR Group) mengajak berfose dengan Satim, wartawan Tabloid ToeNTAS News Jakarta, anggota PWI Perwakilan Indramayu. (Satim)*** Foto : Satim

Monday, August 17, 2009

Pesta "Wong Dermayu" Tahun 2009 Menyambut HUT RI Ke-64

Pesta Rakyat Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat dalam Menyambut Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia (HUT RI) Ke-64 Tahun 2009 di Pendopo Kabupaten Indramayu.

Pesta Rakyat Dermayu di Tengah Kesibukan

INDRAMAYU – Meski banyak kesibukan dan kepenatan hidup, namun sebagian warga di Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat masih sempat menampilkan pesta kegembiraan dalam menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-64, Kamis (13/8) sore. Sejumlah atraksi dan kesenian daerah Kota Mangga tampil memukau ribuan penonton yang memadati Alun-Alun Kabupaten Indramayu. Pesta Rakyat “Dermayu” itu diakumulasi dalam “pulasan” Pawai Pembangunan Tahun 2009 memperingati HUT Kemerdekaan RI Ke-64, tiga hari sebelum peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-64 yang diperingati pada Senin, 17 Agustus 2009 dengan upacara kenegaraan. (Satim)*** Foto : Satim

Pesta Buah Dari Kecamatan Sindang

INDRAMAYU – Selain menampilkan beragam atraksi kesenian daerah Kota Mangga Indramayu, Provinsi Jawa Barat, juga ditampilkan sejumlah produksi pertanian unggulan “Rakyat Dermayu”. Pawai beragam produksi pertanian kebanggaan “Wong Dermayu” itu turut memeriahkan Pawai Pembangunan Indramayu 2009 yang dokamandani Bupati Indramayu, Dr. H. Irianto MS Syafiuddin dalam menyambut Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-64, Kamis (13/8) sore. Camat Sindang Drs. H. Ali Sukma JM menampilkan beragam produksi pertanian di wilayahnya, seperti tampak dalam gambar. (Satim)*** Foto : Satim

Badut Dalam Pawai Pembangunan Indramayu 2009

INDRAMAYU – Beberapa orang yang berpenampilan lucu, juga ikut ditampilkan dalam acara Pawai Pembangunan Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat Tahun 2009, Kamis (13/8) sore. Penampilan orang bergaya Badut itu selalu mengundang tawa para penonton yang memadati Alun-Alun, halaman Pendopo, dan sepanjang jalan di jantung kota Indramayu pada Kamis sore itu. Penampilan badut-badut itu pun turut menyemarakan pesta “Wong Dermayu” dalam menyambut Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-64. (Satim)*** Foto : Satim