GOR Singalodra Sindang
Dijadikan Lautan Putih
INDRAMAYU – Lautan Putih terjadi di GOR Singalodra Sindang, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, Minggu (29/3). Ini lantaran massa Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang diperkirakan mencapai puluhan ribu berkumpul di lapangan GOR Singalodra dalam kampanye terbuka PKS, serta mereka ingin mendengarkan secara langsung pidato politik yang disampaikan mantan Presiden PKS Hidayat Nur Wahid.
Massa PKS sebanyak itu datang dari berbagai daerah di wilayah III Cirebon. Selain memakai ratusan kendaraan roda dua, massa PKS itu berjubelan dengan mobil truk dan kendaraan pribadi lainnya. Namun demikian, pihak panitia mengklaim, bahwa massa terbanyak didominasi dari wilayah Kabupaten Indramayu.
Menurut Hidayat Nur Wahid, kampanye politik yang baik jangan sampai menjurus ke arah fitnah, tetapi mesti dilakukan dengan cara Fair Play. Begitu pula dengan para calon anggota legislatif yang dipasang PKS, adalah figur-figur manusia yang berkualitas dalam rangka memperbaiki nasib bangsa.
“Jadi massa PKS harus mampu memenangkan Pemilu 2009. Jangan sampai seperti Pak Mahfudz nanti duduk di kursi DPR sendirian, kalau mau banyak teman maka massa pendukung PKS harus berjuang untuk meraih suara sebanyak-banyaknya dalam Pemilu 9 April mendatang,” katanya.
Hidayat Nur Wahid juga merasa bangga dengan potensi alam yang dimiliki Kabupaten Indramayu dan Cirebon. Namun daerah pantai ini belum mampu menyejahterakan masyarakatnya. Itu dikarenakan potensi alam yang dimiliki Indramayu dan Cirebon belum dimanfaatkan secara optimal untuk kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, PKS harus memenangkan Pemilu 2009 ini agar upaya kesejahteraan masyarakat lebih terarah.
Ratusan ribu massa itu dihibur oleh H. Abdul Ajib, tokoh seniman Cirebon sekaligus pencipta lagu “Warung Pojok” yang syairnya digubah menjadi syair tentang ajakan dan sanjungan terhadap PKS. Begitu lagu-lagu berbau politik itu didendangkan Abdul Ajib, puluhan ribu massa berjoget dan beberapa kali massa PKS memberikan aplaus tepuk tangan meriah. Lalu, berkali-kali semprotan air dimuntahkan untuk mendinginkan massa yang berjoget, karena memang hari itu panas.
Sesusai acara, Hidayat Nur Wahid menggelar jumpa pers dengan sejumlah wartawan dati media cetak dan elektronik di belakang panggung. Meski pulangnya harus naik kereta api, sekitar belasan menit ia dengan setia meladeni sejumlah pertanyaan yang diajukan para wartawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar