EKSPRESI LAYANG-LAYANG – Beberapa siswa baru RSBI SMPN 2 Sindang tengah mementaskan ekspresi bermain layang-layang yang berakhir lelucon.
(Foto : Satim)
SMPN 2 SINDANG
Sistem MOS RSBI, Jelas Tampil Berbeda
INDRAMAYU- Para orangtua siswa baru Tahun Ajaran 2009/2010 Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) SMPN 2 Sindang, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, hari Sabtu (18/7) itu, setidaknya merupakan untuk ketiga kalinya menghadiri acara di sekolahan anak-anaknya tersebut. Namun dalam suasana yang lain.
Setelah pertemuan pertama mengenai kesanggupan para orangtua murid menyekolahkan anak-anaknya setelah diterima di RSBI SMPN 2 Sindang pada Maret 2009 lalu. Kemudian mereka diundang kembali oleh pihak sekolah pada akhir Juni 2009 untuk musyawarah biaya pendidikan yang diberlakukan di sekolah itu bersama pihak Komite Sekolah RSBI SMPN 2 Sindang.
Namun Sabtu (18/7) pekan lalu, suasananya terkesan lain. Mengapa ? Para orangtua siswa baru diundang pihak sekolah dalam rangka ikut menyaksikan penampilan anak-anaknya setelah sekitar 10 hari digembleng di sekolahan itu dengan jadual pelajaran yang padat. Konon, langkah itu merupakan wahana lain dalam pengenalan sekolah, atau di sekolah lain sering dijuluki Masa Orientasi Siswa (MOS) bagi murid baru.
Kepala Sekolah SMPN 2 Sindang, Dr. H. Abdul Tolib MPd mengatakan, hari Sabtu itu para orangtua siswa baru sengaja diundang, supaya mereka bisa menyaksikan kemampuan anak-anaknya setelah digembleng sepuluh hari di sekolah yang dipimpinnya.
“Namun yang lebih utama, membangun jalinan silaturahmi, penuh keakraban dengan sesama keluarga besar SMPN 2 Sindang, untuk bersama-sama membangun citra yang positif demi tercapainya sebuah tujuan, yakni SMPN 2 Sindang siap mencetak generasi yang unggul, beriman, dan bertakwa sebagai bekal untuk meraih jenjang pendidikan selanjutnya, serta untuk bekal masa depannya di kemudian hari,” kata Abdul Tolib di hadapan ratusan para orangtua siswa baru.
Dikatakannya, dalam rangka membangun generasi unggul itu, memang harus disertai dengan berbagai terobosan. Salah satu upayanya, acara yang kerap disebut MOS bagi siswa baru, namun sengaja diisi dengan sistem pengenalan sekolah yang amat berbeda dengan sekolah-sekolah lainnya. Kegiatan MOS diisi dengan sistem pembelajaran yang amat bermanfaat bagi siswa baru.
Sistem MOS diisi dengan pembelajaran Bahasa Inggris, Ilmu Teknologi Komputer dan Informatika, serta ilmu keagamaan. Para siswa baru belajar full time dari jam 07.00 pagi hingga pukul 17.00 WIB. “Tenaga pengajarnya sengaja kami datangkan dari Kediri, dari para pengajar di Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) Kediri, Provinsi Jawa Timur. Sebagai hasilnya selama sepuluh hari itu, bisa disaksikan langsung bapak-bapak dan ibu-ibu para orangtua siswa baru,” ujarnya.
Meski ia merasa agak capek setelah menempuh perjalanan jauh dari Yogyakarta, seusai menghadiri pertemuan para kepala sekolah SBI se-Indonesia di sana, namun ia merasa rasa capek terobati setelah mendengar laporan yang menggembirakan dari para pengajar dari Kediri mengenai potensi, serta keunggulan-keunggulan di berbagai bidang yang dimiliki para siswa barunya.
“Rasa capek itu kini hilang. Apalagi menyaksikan murid-murid kami yang baru, sudah mampu mengekspresikan potensi-potensinya di atas panggung. Kami merasa bangga sekaligus berbahagia bapak-bapak dan ibu-ibu para orangtua siswa baru, yang hadir di acara masa akhir MOS ini. Rasa terima kasih yang tak ternilai kami sampaikan kepada tim pengajar dari SBI Kediri,” ungkap mantan Kepala SMPN Kandanghaur dan SMPN Lelea, Kabupaten Indramayu itu.
Sambutan yang tegas, lugas, dan kadang bercanda, sehingga hadirin sempat tertawa, meluncur dari bibir Ketua Komite Sekolah RSBI SMPN 2 Sindang, Drs. Aan Sanjaya MPd, sang dosen dan mantan Rektor Universitas Wiralodra Indramayu. Menurutnya, sistem MOS di SMPN 2 Sindang tampil beda dibanding sekolah lainnya. Karena diisi dengan kegiatan yang lebih bermanfaat, belajar dengan sistem bimbingan pengajar yang didatangkan dari daerah jauh, Kediri.
“Namun, RSBI jangan sampai disalah-artikan dengan indentik berbahasa asing. Namun status RSBI di SMPN 2 Sindang ini, merupakan sekolah untuk mencetak generasi unggul, beriman dan bertakwa, serta tahu sopan santun. Keunggulannya jelas akan berbeda dengan lainnya, mengingat didukung dengan fasilitas yang jauh lebih unggul,” ucapnya.
Acara akhir MOS siswa baru RSBI SMPN 2 Sindang yang menampilkan beragam atraksi dan kreasi educatif. Mereka menampilkan baca puisi, fashion show, pidato, membaca Al-qur’an disertai saritilawah Al-qur’an dalam dua versi bahasa, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, ekspresi sistem pendidikan yang diberlakukan di RSBI SMPN 2 Sindang dengan beragam watak murid-muridnya, serta siraman rohani.
Informasi dari pihak sekolah RSBI SMPN 2 Sindang, semua siswa RSBI SMPN 2 Sindang mulai belajar efektif sejak Selasa (21/7). Para siswanya mulai masuk pukul 06.30 WIB. Namun sebelum belajar, mereka diwajibkan membaca Al-qur’an. (Satim)***
No comments:
Post a Comment