Sisa Tembok Sungai Cimanuk Tempo Doeloe
INDRAMAYU – Seorang penjual “gayas” (makanan udang) tengah beristirahat di tepi tembok Sungai Cimanuk yang dibangun pada jaman penjajahan Belanda. Temboknya terbuat dari batu bata merah dengan adukan dari adonan bata merah tanpa semen. Tembok tempo doeloe itu, dalam “Buku Sejarah Indramayu” yang ditulis H. A. Dasuki pada tahun 1977 memang tidak mengungkap bagaimana pembuatan tembok penahan tanggul Kali Cimanuk tersebut. Namun dalam beberapa catatan hasil penelusuran Tim Jejak Sejarah Indramayu yang digagas Tabloid ToeNTAS News menyebutkan, bahwa tembok kali Cimanuk dibangun sekitar tahun 1627, kemudian direhabilitasi lagi pada Juli 1919, atau bersamaan dengan dibangunnya Kantor Irigasi (sekarang Kantor Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi-PSDA Tamben) Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat. Sehingga pantas, jika tembok kali Cimanuk sisa peninggalan Belanda itu berada persis di depan kantor tersebut. Ironisnya, hingga kini belum ada upaya dari pemerintah untuk melestarikan, maupun merehabilitasi salah satu bentuk bangunan Cagar Budaya tersebut. (Satim)*** Foto : Satim
Tembok Cimanuk Masa Lalu yang Masih
Menjadi Saksi Bisu Sejarah Cimanuk
INDRAMAYU – Tembok Sungai Cimanuk Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat hingga kini menjadi saksi bisu peninggalan sejarah tentang sungai itu di masa lalu. Seperti yang tertulis dalam Buku Sejarah Indramayu (1977) disebutkan, Sungai Cimanuk pernah menjadi Pelabuhan Terbesar kedua setelah pelabuhan Sunda Kelapa di Batavia (sekarang Jakarta) pada tahun 1627. Namun sayang, tembok penahan tanggul Sungai Cimanuk yang terbuat dari batu bata merah tanpa adukan semen itu, kini dibiarkan berantakan dan tidak terurus lagi. (Satim)*** Foto : Satim
Patok Peninggalan Sejarah Pelabuhan Cimanuk Indramayu
INDRAMAYU – Hingga kini, masih berdiri patok peninggalan sejarah Pelabuhan Cimanuk masa lalu. Patok itu persis berada di tanggul Sungai Cimanuk Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat yang sekarang tidak difungsikan sebagai aliran sungai yang mengalir deras dan hidup seperti masa lalu. Namun patok itu masih berdiri tegakl seperti tampak dalam gambar. Padahal, usia daru patok itu diperkirakan sudah ratusan tahun, meski sekitar bantaran Sungai Cimanuk itu, pernah direhabilitasi pada tahun 1980-an. Keberadaan patok bersejarah dan merupakan bagian dari Cagar Budaya itu, entah sampai kapan bisa bertahan di sana. (Satim)*** Foto : Satim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar