MONUMEN "DALAM MIMPI" – Tokoh pejuang rakyat Indramayu, M.A. Sentot semasa hidupnya memimpikan dibuatkan Monumen Perjuangan Rakyat Indramayu, Provinsi Jawa Barat berikut diorama yang menggambarkan liku-liku perjuangan rakyat Indramayu dalam mengusir penjajahan Belanda dari “Kota Mangga” pada tahun 1947. Sayang, Sentot keburu mangkat pada tahun 2002 silam dengan pangkat terakhirnya Brigjend TNI, dan dikebumikan di Taman Pahlawan Cikutra Bandung dengan upacara militer. Namun yang terjadi kini, monumen yang diinginkan Sentot tadi tampaknya masih “dalam mimpi”. Pro dan kontra pun terkesan masih terjadi. Konon, karena bentuk patung dan area diorama yang tengah dibangunnya diduga kurang mengandung nilai artistik seni seperti yang diimpikan Sentot, Pimpinan Pasukan Setan 1947 tersebut. Ada kalangan seniman menilai, itu merupakan “Monumen Dalam Mimpi”. (Satim)***
BERBURU REMIS – Waduk Bojongsari Indramayu, Provinsi Jawa Barat tak hanya mampu menyimpan air, tetapi menyimpan kandungan nilai ekonomi bagi sebagian orang. Tardi (45) dan Darto (52), warga Desa Widasari, Indramayu adalah orang yang setiap hari memanfaatkan Waduk Bojongsari Indramayu itu untuk menafkahi anak dan istrinya. Setiap pagi hingga menjelang sore, mereka berendam di Waduk Bojongsari sambil menggerakkan kedua tangannya untuk berburu remis (sejenis kerang). Untuk memperoleh remis yang banyak dibutuhkan waktu berjam-jam sambil berendam. Setiap harinya, konon, mereka mampu menjual daging remis mentah sekitar 5 sampai 7 kilogram ke tengkulak. Daging remis mentah itu dihargai Rp 10.000 per kilogramnya. (Satim)***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar