Laporan wartawan KOMPAS.COM Wahyu Satriani Ari Wulan
Kompas.com, Kamis, 15 April 2010 | 15:02 WIB
Pemakaman jenasah anggota satpol pp, Ahmad Tajudin (26) di Pemakaman Masjid Jami Assuru, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (15/4/2010). Almarhum salah satu korban meninggal dalam bentrokan yang terjadi antara warga dan satpol pp saat upaya pembongkaran pagar makam Mbah Priuk, Koja, Jakarta Utara kemarin. (Kompas Images/Kristianto Purnomo)***
TERKAIT:
- Ketua MUI: Pisahkan Urusan Makam Mbah Priok dan Sengketa Tanah
- Komnas HAM: Kembalikan Fungsi Satpol PP sebagai Penjaga Kantor
- Makam Sudah Dipindah? Cerita Bohong Belaka
- Siang Ini Pemda DKI Mediasi Ahli Waris Mbah Priuk dan Pelindo
- Menneg BUMN: Fasilitas Tanjung Priok Tidak Rusak
- VIDEO: Koja Rusuh, Seratus Lebih Orang Terluka
- VIDEO: Koja Membara Pasca Bentrokan
JAKARTA, KOMPAS.com - Ahmad Tajudin (26), anggota satpol PP yang menjadi korban tewas dalam bentrokan makam Mbah Priok, ternyata masih merupakan ahli waris Mbah Priok. Lima hari sebelum kejadian, Ahmad berziarah ke makam keramat tersebut.
Sabtu kemarin baru saja dia ziarah ke makam Mbah Priok.
-- Aida Priyanti
"Sabtu kemarin baru saja dia ziarah ke makam Mbah Priok," kata Aida Priyanti, saat ditemui di rumah duka, jalan HH, Kebon Jeruk, Jakarta, Kamis (15/4/2010).
Ahmad mengunjungi makam Mbah Priok bersama rombongan keluarganya. Menurutnya, almarhum rajin mengikuti acara keagamaan di masjid Jami Assuru. Dia juga tergabung dalam Ikatan Remaja Masjid. "Dia orangnya sholeh, rajin mengikuti acara-acara masjid. Kadang-kadang dia juga suka ngajakin saya," tuturnya.
Ahmad dan Aida berencana menikah pada 10 Oktober 2010 mendatang. Sayang, rencana itu akhirnya kandas karena takdir berkata lain. Kepada Aida, Ahmad sering berpesan agar sabar. Pasalnya, pekerjaan sebagi satpol PP sering menempuh resiko tinggi. "Pesannya supaya sabar, sabar, dan sabar," tandas dia. ***
No comments:
Post a Comment