BENTENG WILLEM
Revitalisasi Sangat Lambat
SEMARANG - Sejumlah pemerhati benda cagar budaya menilai, proses revitalisasi Benteng Willem Ungaran di Kabupaten Semarang sangat lambat. Padahal, kondisi bangunan yang berusia lebih dari 200 tahun itu akan terus memburuk apabila tidak segera mendapat penanganan memadai.
Ketua Paguyuban Peduli Cagar Budaya Ratu Sima Kabupaten Semarang Sutikno, Jumat (29/1), mengatakan, sudah lebih dari dua tahun rencana konservasi benteng itu digulirkan. Namun, dia menilai belum ada keseriusan dari Pemerintah Kabupaten Semarang untuk intensif berkoordinasi dengan Polres Semarang maupun Mabes Polri untuk membahas status benteng itu.
Pemerintah Kabupaten Semarang pada tahun anggaran 2008 mengalokasikan anggaran revitalisasi fisik tahap pertama sebesar Rp 1,53 miliar. Namun, dana ini akhirnya dikembalikan ke kas daerah karena muncul klaim benteng tersebut milik Polres Semarang. Padahal, pemkab Semarang pada 2007 memberikan tali asih kepada sejumlah penghuni benteng itu.
Dalam perencanaan revitalisasi, benteng yang diyakini pernah menjadi tempat transit Pangeran Diponegoro ini sempat diwacanakan menjadi museum dan pusat kesenian. Pada tahun anggaran 2009 maupun 2010, pos anggaran untuk revitalisasi itu tidak juga muncul karena DPRD tidak mau ambil risiko karena belum ada kepastian soal status bangunan itu.
Secara terpisah, Kepala Seksi Kesejarahan dan Kepurbakalaan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Semarang Etty Dwi Lestari mengatakan, Pemkab Semarang masih terus berupaya menjalin komunikasi dengan Polres Semarang. Terdapat sejumlah pilihan soal status kepemilikan bangunan itu, misalnya hibah atau pengelolaan bersama. (gal/Kompas)*** Foto-Foto : indonesia.com/bentengindonesia.com
Source : Kompas, Senin, 1 Februari 2010 | 11:58 WIB
No comments:
Post a Comment