STRATEGI
China Lahap Pasar Telekomunikasi
Oleh : Ferry Santoso
China tidak hanya unggul menghasilkan produk-produk manufaktur, seperti barang-barang konsumsi rumah tangga, tetapi juga unggul dalam memproduksi teknologi telekomunikasi dan sudah menjadi ”pemain” dunia.
Saat ini China ibarat ”naga” dengan lidah api yang siap melalap dan melahap pangsa pasar produk teknologi telekomunikasi. Salah satu perusahaan penyedia solusi jaringan teknologi telekomunikasi di China yang menguasai sebagian pasar dunia adalah Huawei Technologies Co Ltd.
Huawei Technologies—didirikan tahun 1988—bermarkas di kota Shenzhen, China. Sejak didirikan, Huawei Technologies mampu mengembangkan teknologi telekomunikasi dari jaringan infrastruktur telekomunikasi, perangkat lunak, sampai produk-produk telekomunikasi seluler, seperti modem atau telepon genggam.
Setelah 20 tahun berkiprah di sektor industri telekomunikasi di China, Huawei Technologies telah melayani 36 operator telekomunikasi dari 50 operator telekomunikasi di dunia. Hampir semua produk telekomunikasi Huawei sudah memasuki pasar negara-negara di Eropa, Asia, Afrika, Australia, dan Amerika.
Misalnya Belgia, Perancis, Brasil, Arab Saudi, Ghana, Thailand, dan Rusia. Bahkan, di Eropa, Huawei Technologies telah dipilih oleh operator telekomunikasi di Skandinavia, Teliasonera, untuk memasok jaringan teknologi seluler generasi keempat (long term evolution/LTE).
Sebagai perusahaan telekomunikasi yang terus merambah pasar dunia, menurut Kepala Komunikasi Perusahaan Huawei Technologies Ross Gan, nilai kontrak penjualan produk Huawei terus meningkat.
Sebagai gambaran, nilai kontrak penjualan produk Huawei Technologies tahun 2007 sebesar 16 miliar dollar AS. Tahun 2008, nilai kontrak penjualan Huawei Technologies mencapai 23,3 miliar dollar AS atau naik 46 persen. Tahun 2009, nilai kontrak ditargetkan mencapai 30 miliar dollar AS.
Dari nilai kontrak sebesar 23,3 miliar dollar AS tahun 2008 itu, sebanyak 75 persen merupakan kontrak dengan operator-operator telekomunikasi dunia. Sisanya, sebesar 25 persen, merupakan kontrak dengan operator di pasar China sendiri.
Dari nilai kontrak sebesar 23,3 miliar dollar AS itu, Huawei Technologies mampu menggaet nilai penjualan atau pendapatan 18,3 miliar dollar AS. Pendapatan bersih mencapai 1,15 miliar dollar AS pada tahun 2008.
engan nilai kontrak dan nilai penjualan yang besar, peran Huawei Technologies dalam perkembangan teknologi telekomunikasi dunia memang patut diperhitungkan, selain Ericsson dan Nokia Siemens Networks (NSN).
Menurut Ross Gan, Huawei Technologies ditargetkan mampu menempati peringkat ke-2 di dunia pada masa mendatang sebagai perusahaan penyedia solusi jaringan telekomunikasi seluler.
Mengapa produk dan teknologi telekomunikasi yang dikembangkan Huawei Technologies mampu menembus pasar dunia? Salah satu strategi industri adalah terus mengikuti evolusi perkembangan layanan teknologi telekomunikasi.
”Huawei Technologies memiliki komitmen untuk menghasilkan teknologi dan produk telekomunikasi yang sesuai dengan kebutuhan pasar,” kata Ros Gan. Untuk itu, Huawei menghabiskan biaya 2 miliar dollar AS untuk riset dan pengembangan pada 2008.
Bahkan, Huawei Technologies juga membangun universitas sebagai tempat belajar dan latihan di kawasan industri Huawei Technologies di Bantian Longgang, Shenzhen, China. Di tempat itu, tenaga-tenaga profesional Huawei dari sejumlah negara dididik dan dilatih.
Dengan riset yang dikembangkan, produk yang dihasilkan Huawei Technologies tidak hanya terbatas pada produk telepon genggam atau perangkat teknologi telekomunikasi seluler, seperti code division multiple access (CDMA), global system for mobile communications (GSM), dan worldwide interoperability for microwave access (WiMax).
Huawei Technologies juga mengembangkan jaringan infrastruktur telekomunikasi dari modem sampai stasiun penghubung telekomunikasi seluler (base transceiver station/BTS) untuk operator telekomunikasi. Bahkan, Huawei juga telah mengembangkan perangkat jaringan telekomunikasi BTS generasi keempat, yaitu SingleRan.
Di Indonesia, Huawei Technologies, melalui PT Huawei Tech Investment, juga menyediakan produk telepon genggam, modem, dan BTS untuk operator telekomunikasi.
Sebagai contoh, Huawei Tech Investment telah mendukung operator telekomunikasi seperti PT Telkom, Indosat, Telkomsel, Exelcomindo Pratama, Bakrie Telkom, dalam sejumlah layanan telekomunikasi seluler, seperti CDMA, GSM, transmisi, datacom, dan terminal.
Ledakan pasar
Pangsa pasar telekomunikasi seluler pada tahun-tahun mendatang akan semakin besar. Produk-produk teknologi telekomunikasi yang inovatif, berkecepatan tinggi, dan layanan yang variatif semakin menjadi kebutuhan pasar.
Bagaimanapun komunikasi sudah menjadi kebutuhan dasar manusia. Produk-produk teknologi telekomunikasi pada akhirnya terintegrasi dengan kebutuhan manusia sehari-hari dengan populasi di dunia mencapai miliaran jiwa.
Itu berarti pangsa pasar produk teknologi telekomunikasi semakin menggiurkan. Kompetisi perusahaan penyedia solusi jaringan telekomunikasi, termasuk operator telekomunikasi, pun semakin ketat untuk meraih konsumen dan memberikan layanan yang prima.
Pihak manajemen Huawei Technologies memprediksi besarnya pangsa pasar produk teknologi telekomunikasi. Diperkirakan, lebih dari satu miliar pengguna jaringan seluler dalam beberapa tahun mendatang. Lembaga-lembaga riset di bidang telekomunikasi, seperti Ovum dan Yankee Group, juga memprediksi hal yang sama.
Seberapa besar pangsa pasar produk teknologi telekomunikasi di dunia? Memang tidak mudah mendapatkan angka pangsa pasar produk telekomunikasi di dunia karena banyaknya produk teknologi telekomunikasi.
Akan tetapi, statistik dari Internet World Stats dapat memberikan sedikit gambaran. Dari data Internet World Stats yang diperbarui per Juni 2009, jumlah pengguna internet di dunia diperkirakan 1,66 miliar orang (24,7 persen) dengan perkiraan populasi 6,76 miliar orang.
Dari data Internet World Stats itu juga dicantumkan 20 negara dengan jumlah pengguna internet yang terbesar. Dari 20 negara itu—dengan perkiraan populasi penduduk 4,31 miliar orang—jumlah pengguna internet diperkirakan 1,27 miliar orang (29,5 persen).
Dari 20 negara itu, Indonesia menempati urutan ke-15. Dari jumlah populasi sekitar 240 juta orang, pengguna internet di Indonesia diperkirakan mencapai 25 juta orang.
Dengan pertumbuhan jumlah pengguna internet yang besar pada masa-masa mendatang, kebutuhan produk teknologi telekomunikasi, dari telepon genggam, laptop, komputer, modem, sampai jaringan infrastruktur telekomunikasi pun akan semakin besar.
Perusahaan atau industri penyedia solusi jaringan telekomunikasi, seperti Huawei Technologies, semakin gencar menawarkan produk-produk teknologi telekomunikasi yang inovatif, efisien, dan canggih. Perusahaan-perusahaan sekelas Huawei Technologies akan berkompetisi dalam memberikan layanan teknologi komunikasi di dunia.
Di Indonesia, pengembangan jaringan infrastruktur telekomunikasi, termasuk di daerah-daerah terpencil, semakin menjadi tuntutan.
Apalagi Indonesia termasuk daerah yang rawan bencana sehingga peran telekomunikasi dan layanan informasi yang cepat sangat penting.
Operator-operator telekomunikasi, termasuk di Indonesia, diharapkan mampu mengembangkan infrastruktur telekomunikasi yang andal dan efisien.
Operator telekomunikasi diharapkan tidak hanya menawarkan produk-produk seluler yang murah untuk merebut pangsa pasar yang gemuk. ***
Source : Kompas, Senin, 2 November 2009 | 02:37 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar