Thursday, October 29, 2009

Harimau Terancam Punah

PERLINDUNGAN SATWA

Harimau Punah Dua Dekade Lagi

KATHMANDU - Tanpa konservasi terarah, populasi harimau di dunia akan punah dalam 20 tahun mendatang. Kerusakan dan penyempitan habitat, perburuan liar, dan mitos khasiat organ tubuh harimau menjadi ancaman utama.

Saat ini populasi harimau di 12 negara diperkirakan 3.500 ekor. Kondisi itu jauh dibandingkan dengan data 100 tahun lalu, yang mencapai 100.000 ekor.

”Harimau akan habis 15 hingga 20 tahun mendatang dengan pendekatan konservasi biasa,” kata Direktur Program Save the Tiger Fund, yang berbasis di Washington, AS, Mahendra Shrestha, seperti dikutip Reuters di sela konferensi konservasi harimau di Kathmandu, Nepal, Rabu (28/10).

Pada Maret 2009 Mahendra bersama tim konsultan Bank Dunia mengunjungi Padang, Sumatera Barat. Mereka bertemu Forum Harimau Kita, Departemen Kehutanan, dan pihak kepolisian mencari informasi seputar konservasi harimau sumatera dan mereka siap mendukung.

Menurut Mahendra, penegakan hukum, patroli perburuan liar, dan konservasi habitat tersisa akan memperbaiki situasi. ”Di sanalah harapan dan dapat dikerjakan. Tidak mensyaratkan banyak aktivitas baru.”

Yang dibutuhkan, kemauan politik kuat dan dukungan global bagi aktivitas konservasi di beberapa negara ”pemilik” harimau, di antaranya, adalah Indonesia, Banglades, Bhutan, Kamboja, China, Laos, India, Malaysia, Myanmar, Nepal, Thailand, Vietnam, dan Rusia.

”Tantangannya adalah menyediakan lanskap untuk harimau tersisa seluas lanskap harimau yang sudah terbunuh,” kata Kepala Peneliti pada Smithsonian National Zoo’s Conservation Ecology Center John Seidensticker. Habitat harimau global diperkirakan menyusut 40 persen terkait kerusakan hutan.

Dihubungi Rabu malam, peneliti Universitas Andalas, Wilson Novarino, mengatakan, data resmi populasi harimau sumatera adalah data tahun 1992. ”Empat ratus ekor,” kata Wilson, juga anggota Forum Harimau Kita. Di Indonesia, harimau tersebar pada 9 dari 11 taman nasional dan di kawasan yang dilindungi.

Data Departemen Kehutanan dan Program Konservasi Harimau Sumatera menunjukkan, tahun 1996-2004 terjadi 152 lebih konflik harimau dengan manusia—sekitar 25 orang tewas. Konflik tak lepas dari penyempitan habitat dan berkurangnya mangsa alami. (Reuters/GSA)***

Source : Kompas, Kamis, 29 Oktober 2009 | 03:57 WIB

No comments:

Post a Comment