PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
Undip Bangun Perusahaan Kampus
SEMARANG - Universitas Diponegoro, Semarang, tengah merancang pembangunan perusahaan di lingkungan kampus untuk memproduksi dan memasarkan produk hasil penelitian para dosen. Langkah tersebut merupakan persiapan Universitas Diponegoro untuk menjadi universitas mandiri pada tahun 2011.
”Saat ini sudah ada 150 penelitian yang dilakukan para dosen Undip,” kata Sekretaris Lembaga Penelitian Undip, Semarang, Agus Hartoko, Jumat (16/10) di Semarang. Namun, baru sekitar 30 persen yang sudah siap untuk diproduksi massal dan dipasarkan.
Salah satu produk hasil penelitian yang sudah siap dipasarkan luas adalah suplemen kesehatan yang dibuat dari teripang dan gonad (telur) bulu babi. Suplemen ditemukan pengajar Jurusan Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Undip, Delianis Pringgenies.
Contoh produk lainnya yang sudah siap diproduksi adalah teknologi nano yang menghasilkan bahan antipeluru yang dapat diaplikasikan menjadi rompi antipeluru. ”Meski sudah memasuki tahap akhir penelitian, produk dan teknologi itu masih terus dikembangkan agar benar-benar berkualitas ketika akan diproduksi massal,” kata Agus.
Menurut Agus, sebagian besar penelitian yang dilakukan di Lembaga Penelitian Undip dilakukan para dosen. Untuk melaksanakan penelitian itu, Undip membutuhkan dan mencari dana penelitian sekitar Rp 17 miliar. Dana tersebut didapatkan melalui pengajuan proposal penelitian kepada beberapa instansi, seperti Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional dan United States Agency for International Development (USAID).
Selesai 2010
Rektor Undip Semarang Susilo Wibowo mengatakan, pembangunan perusahaan yang terletak di daerah Tembalang, Kota Semarang, itu diharapkan selesai akhir tahun 2010. Sebelum perusahaan itu beroperasi, infrastruktur pendukung juga diharapkan sudah selesai dibangun.
”Kampus harus bisa mengusahakan berbagai kebutuhan sendiri, seperti listrik, air, bahan bakar, dan rumah sakit. Jadi nanti tidak repot untuk mengoperasikan perusahaan itu,” kata Susilo. Undip saat ini sedang membangun bendungan, rumah sakit, dan pompa bensin di kawasan Tembalang.
Bendungan yang memanfaatkan air Sungai Banjir Kanal Timur itu akan digunakan sebagai pembangkit listrik dan cadangan air. Pengerjaan bendungan ini sudah mencapai 20 persen. Adapun proses pembangunan rumah sakit sudah mencapai 70 persen dan pompa bensin sudah mencapai 50 persen.
”Total dana yang dibutuhkan untuk membangun berbagai infrastruktur tersebut sekitar Rp 1 triliun,” kata Susilo. Sumber pembiayaan antara lain 50 persen dari dana kampus. (DEN)***
Source : Kompas, Sabtu, 17 Oktober 2009 | 03:45 WIB
No comments:
Post a Comment