Selasa, 24 November 2009

Cukup Satu Sekolah Bertaraf Internasional di Setiap Kota / Kabupaten

MUTU PENDIDIKAN

Cukup Satu

Sekolah Bertaraf Internasional

di Setiap Kota

SALATIGA - Menjamurnya sekolah berstandar internasional belum diikuti ketersediaan tenaga pendidik yang bisa mengajar Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dengan bahasa Inggris. Oleh karena itu, pemerintah hendaknya memperketat seleksi. Di kabupaten atau kota sebaiknya cukup ada satu SBI untuk tiap jenjang.

”Sekarang ini bisa ada 5-7 SBI di satu kota. Di Malang, Jawa Timur, ada 7 SBI untuk satu jenjang pendidikan. Sumber daya guru tidak mencukupi,” kata guru besar Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Negeri Malang, Ali Saukah, di seminar ”English for Specific Purpose within the context of Sekolah Bertaraf Internasional Contextualizing the Jargons” di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, Jawa Tengah, Jumat (20/11).

Menurut dia, dari sejumlah survei, siswa pun belum seluruhnya mampu mengikuti pelajaran dalam bahasa Inggris untuk Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Dengan bahasa Indonesia saja, siswa masih kerap kesulitan. ”Malah ada SBI yang belum memenuhi kriteria standar nasional,” tuturnya.

Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar Bertaraf Internasional UKSW Salatiga, Philipus Pirenomulyo, mengatakan bahwa ”Di tengah kebingungan dan permasalahan sumber daya pengajar, tidak banyak sekolah yang mencoba menggandeng lembaga pendidikan tinggi. Padahal mereka bisa berkonsultasi atau, bahkan, meminta bantuan kepada perguruan tinggi terdekat,” ujarnya.

Michael Lynn, dosen Linguistik Universitas Kwansei Gakuin, Jepang, menuturkan, untuk meningkatkan kapabilitas berbahasa Inggris guru, sekolah berstandar internasional di Jepang membayar pengajar berbahasa ibu Inggris. (GAL)***

Source : Kompas, Senin, 23 November 2009 | 03:19 WIB

Koponk @ Senin, 23 November 2009 | 09:10 WIB
Benar sekali.Selain itu,banyak sekolah sbi akan tetapi ujung-ujungnya juga UN.Yang notabene comeback indonesian languange,ap gunanya belajar materi bahasa inggris kalau hasil akhir harus sama.Selain tenaga pengajar,siswa juga butuh penyesuaian ekstra dalam menempuh ujian akhir.

sitepu @ Senin, 23 November 2009 | 07:56 WIB
benar pak Ali Saukah, masih ada sekolah sbi tapi snp -nya belum terpenuhi, jangan ada pembohongan publik, daftar cek list harus ada, jangan asal sebut. penting.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar