Sabtu, 21 November 2009

Penerawangan Shari Arison, Perempuan Terkaya Israel

Shari Arison. (Foto : AFP)***

PENGLIHATAN

Arison, Nostradamus Modern, Melihat Perdamaian

Perempuan terkaya Israel, Shari Arison, mempunyai penglihatan akan datangnya perdamaian universal dan keselarasan batin. Arison sepanjang hidupnya sering mendapat pesan-pesan, baik dalam bentuk gambar maupun kalimat, termasuk kalimat dalam bahasa kuno. Semua itu datang dari atas.

Percaya atau tidak, dia mirip Nostradamus di era modern. Arison (52) mengaku mendapat firasat mengenai kedatangan krisis keuangan tahun 2008. Ketika liburan di Turki, saat duduk di kapal pesiar kecil, dia melihat ombak besar yang menghantam ribuan orang. Dua bulan setelah penglihatannya itu, terjadi tsunami di Asia tenggara pada tahun 2004. Dia juga melihat bahaya akan datang, sebelum topan Katrina menimpa wilayah selatan AS pada tahun 2005.

Akhir-akhir ini, dia melihat keadaan yang lebih aman dan tenang. ”Dunia lama akan runtuh, dunia baru sedang terbentuk, di mana aspek spiritual dan material menyatu,” kata Arison. Kekayaan bersihnya, diperkirakan majalah Forbes, tahun ini mencapai 2,7 miliar dollar AS.

Ketamakan dan manipulasi sebentar lagi lenyap. Itu dia tulis dalam buku Kelahiran-Ketika Aspek Spiritual dan Materi Menyatu. Buku itu sudah beredar di Kanada dan AS pekan ini.

Dia menegaskan bayangan mengenai kejadian-kejadian yang akan datang tidak mengganggu penanganan sehari-hari bisnisnya, seperti Bank Hapoalim, bank terbesar Israel yang sebagian sahamnya dia miliki.

Dia membuat Grup Arison, perusahaan investasi global dan yayasan filantropi sebagai sarana mewujudkan misinya untuk menjamin eksistensi manusia. Dia ingin mendorong munculnya kesadaran yang lebih tinggi di seluruh dunia.

Ketika bukunya pertama kali terbit dalam bahasa Hibrani beberapa bulan lalu, tulisan soal khayalan dan penglihatannya serta proyeksinya tentang perdamaian dunia disambut dengan penuh keraguan di Israel.

Lebih cerah

Komentator TV Motti Kirshenbaum mengatakan, setiap orang berhak mendengarkan suara-suara yang tak didengar orang lain. ”Masalahnya, saya tidak ingin orang itu adalah pemilih bank di mana saya menyimpan uang.”

Arison mengakui dalam sebuah wawancara dengan AFP bahwa ada reaksi beragam, Namun, dia mengatakan buku itu menjadi buku terlaris dalam beberapa pekan saja dan mempunyai arti.

”Orang-orang di jalan mendatangi saya dan mengatakan (buku) itu mengubah hidup mereka,” kata Arison, yang juga memiliki saham di perusahaan kapal pesiar Carnival, yang didirikan oleh ayahnya.

Jutawan kelahiran AS itu mengatakan mengambil ajaran spiritual dari berbagai sistem kepercayaan, yang bertujuan mengembalikan kemanusiaan ke esensinya.

Arison yakin misinya soal perdamaian diperintahkan oleh Yang Kuasa. Dalam bukunya, dia menulis soal perjalanan spiritual sebagai seorang ”anak yang ketakutan dan marah” yang tidak mampu mengungkapkan
perasaannya. ”Kini, saya yakin bahwa saya mempunyai sebuah misi di dunia ini untuk memimpin dan memandu.”

Mengenai Timur Tengah, dia mengatakan, ”Saya merasa kita berada di persimpangan. Bertahun-tahun berlalu dengan kegelapan serta hal-hal mengerikan telah terjadi. Sekarang, saya melihat sebuah gambar yang lebih terang dan cerah.”
(AFP/DI)***

Source : Kompas, Sabtu, 21 November 2009 | 03:13 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar