PLTU Indramayu
Diminta Terbuka Dengan Wartawan
INDRAMAYU – Para wartawan di Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat kembali melakukan aksi protes terhadap pihak PT. PLN (Persero) Pembangkitan Indramayu PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) Indramayu, Kamis (3/9) sore, dalam sebuah acara bertema “silaturahmi dengan insan pers” yang digagas pihak PLN setempat.
Sekitar seratusan wartawan yang hadir dalam acara tersebut meminta, agar PLN tidak tertutup kepada wartawan yang akan melakukan tugas jurnalistik di komplek pembangunan listrik berbahan bakar batubara itu.
“Kami meminta agar pihak PLN di PLTU Indramayu jangan menghalang-halangi tugas wartawan. Namun harus menciptakan hubungan kemitraan dengan pers Indramayu, karena tugas wartawan pun dilindung Undang-Undang Pers Nomor 40. Jadi harus disiapkan Bagian Humas yang bisa menjembatani tugas-tugas wartawan,” kata Sudirman, yang mengklaim diri sebagai Ketua Forum Wartawan Indramayu Barat.
Kritikan dan aksi protes itu dilakukan para wartawan, karena beberapa waktu lalu sempat terjadi insiden “penjegalan” yang dilakukan oknum Satpam PLTU Indramayu di Sumuradem, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu tersebut. Akibat adanya upaya yang terkesan tertutup dengan kalangan pers itulah, kemudian memicu gelombang aksi protes kalangan wartawan yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Perwakilan Indramayu kepada pihak-pihak terkait di proyek pembangunan PLTU Indramayu itu.
Selama beberapa bulan, belum ada tanggapan dari pihak PLN yang lebih bertanggung jawab di proyek tadi. Nah, Kamis (3/9) sore di Bulan Suci Ramadhan 1430 H, atau menjelang berbuka puasa, pihak PLN sengaja mengundang insan pers dalam sebuah acara bertema “Silaturahmi dengan pers Indramayu” di Rumah Makan Pesona Laut Eretan Kulon, Indramayu.
Karena pihak PLN belum paham betul soal adanya sejumlah komunitas wartawan yang ada di Kota Mangga. Yang mereka ketahui selama ini hanya PWI, sehingga surat undangan pertemuan tadi disampaikan kepada pihak PWI Perwakilan Indramayu, meski dalam jumlah yang terbatas.
Atas inisiatif Ketua PWI Perwakilan Indramayu, H. Makali Kumar bersama jajaran pengurus PWI lainnya, sejumlah organisasi pers dan komunitas wartawan lainnya diberi surat undangan, dan sebagian lainnya dikontak melalui telepon selular.
Kamis (3/9) sore itu, akhirnya terjadi pertemuan seperti yang diinginkan pihak PLN sebagaimana surat undangan yang ditandatangani Koordinator Proyek PLTU Indramayu, Dendi Kusumawardana. Sekitar seratusan wartawan pun bertatap muka dengan perwakilan pihak PLN.
Seusai memaparkan sejumlah gambar dan proses pembangunan, serta operasi PLTU Indramayu itu, Dendi Kusumawardana langsung diprotes dan dikritik para wartawan. Pasalnya, selama ini pihak PLN di PLTU dianggap tidak profesional karena belum menyiapkan bagian Humas yang diharapkan selalu siap melayani keinginan wartawan dalam menjalankan tugas jurnalistiknya.
Dendi berjanji, pihaknya akan menyampaikan aspirasi para insan pers Indramayu itu kepada atasannya. “Sehingga nantinya, kami sudah siap melayani para wartawan yang akan meliput berita di PLTU. Kami berupaya untuk membangun kemitraan dengan para wartawan di Kabupaten Indramayu ini,” janji Dendi dalam acara yang dikomentari sejumlah wartawan sebagai arena pertemuan yang lebih cenderung bertema “Islah” itu.
Acara tersebut dipandu H. Makali Kumar, Ketua PWI Perwakilan Indramayu, didampingi Duliman, Ketua KWRI Cabang Indramayu, dan Raskhanna Depari, Ketua Aliansi Jurnalistik Independen Indonesia (AJII). (Satim)***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar