35,65 Persen Lulusan SMA Tidak Melanjutkan Pendidikan
JAKARTA - Pemerintah menyediakan anggaran beasiswa sebesar Rp 200 miliar bagi lulusan SMA sederajat yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi. Beasiswa ini diberikan mulai 2010 kepada 20.000 lulusan SMA sederajat yang berprestasi, namun kesulitan biaya untuk kuliah.
Fasli Jalal, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas di Jakarta, Jumat (13/11), menjelaskan, lulusan SMA berprestasi tersebut mendapat beasiswa Rp 10 juta per tahun untuk membiayai pendidikan dan bantuan hidup sehari-hari. Beasiswa itu dilanjutkan hingga mahasiswa lulus.
Dari data Depdiknas tahun lalu, tercatat angka partisipasi kasar (APK) lulusan SMA/SMK dan Madrasah Aliyah ke pendidikan tinggi baru 17,25 persen. Khusus lulusan SMA, sekitar 35,65 persen tidak melanjutkan kuliah.
Dari hasil penelitian Bappenas, semakin tinggi jenjang pendidikan, semakin rendah tingkat partisipasi masyarakat dari golongan miskin untuk melanjutkan pendidikan. Kondisi itu terkait dengan kemampuan membiayai pendidikan.
Menurut Fasli, dalam dua tahun terakhir, Depdiknas telah memberikan beasiswa masuk perguruan tinggi negeri kepada 2.000 lulusan SMA sederajat masing-masing sebesar Rp 5 juta. Namun, daya serap beasiswa itu tidak 100 persen karena tidak ada jaminan pembiayaan lanjutan selama kuliah.
”Akhirnya pola pemberian beasiswa diubah dan jumlah penerima beasiswa naik 10 kali lipat,” kata Fasli Jalal.
Untuk rekrutmen penerima beasiswa tersebut, lanjut Fasli, Depdiknas bekerja sama dengan perguruan tinggi. Ditargetkan pada akhir Januari 2010 pemerintah dan perguruan tinggi sudah selesai menetapkan kuota dan menandatangani nota kesepahaman penerima beasiswa.
Rochmat Wahab, Rektor Universitas Negeri Yogyakarta, mengatakan, penerima beasiswa mestinya jangan cuma siswa yang berprestasi secara akademik.
”Lulusan SMA sederajat yang punya prestasi di bidang olahraga, seni, kepemimpinan, dan lain-lain juga mesti diberi kesempatan yang sama untuk mengakses beasiswa dari pemerintah,” kata Rochmat. (ELN)***
Source : Kompas, Senin, 16 November 2009 | 03:56 WIB
No comments:
Post a Comment