MENIKMATI BANTARAN CIMANUK - Jalan-jalan di sore hari, Sabtu (30/5), di sekitar bantaran Sungai Cimanuk Indramayu yang terletak di sekitar jantung kota Indramayu, memang terasa mengasyikan. Sayangnya, sepanjang bantaran Cimanuk itu belum ditata secara apik, sehingga belum bisa dinikmati para wisatawan yang ingin menikmati alur sejarah Sungai Cimanuk. Pemerintah Kabupaten Indramayu kabarnya ingin memformat bantaran kali Cimanuk itu sebagai paru-paru kota, juga sebagai tempat wisata. Namun entah mulai kapan, niat itu sudah lama didengung-dengungkan. "Tergantung kesiapan dana yang memadai. Karena butuh sekitar puluhan miliar rupiah," kata Drs. Umar Budi Karyudi, Kepala Dinas Perhubungan dan Infromatika Kabupaten Indramayu. (Satim)*** Kata para pelajar , Wah...! Masih lama dong ?!
BEKAS GUDANG PELABUHAN JADI SEMAK BELUKAR - Kondisi bekas bangunan gudang barang bersejarah bekas peninggalan penjajahan Belanda tahun 1823 di wilayah Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat terlihat memperihatinkan. Semula merupakan deretan bangunan tangguh dan memanjang di Jalan Veteran Indramayu itu, namun kini terlihat sudah rata dengan tanah dan tak ada yang mengurusi. Soal siapa yang paling berhak dan bertanggung jawab terhadap sisa peninggalan sejarah tersebut, hingga kini terkesan belum jelas juntrungnya. Konon, beberapa pihak yang mengklaim sebagai pemiliknya, namun kenyataannya mereka terkesan tidak bertanggung jawab terhadap kelestarian areal bekas gudang tersebut. Adanya peninggalan sejarah itu, sewaktu Sungai Cimanuk yang ada di sekitarnya oleh Belanda dijadikan pelabuhan besar dan penting itu. Ironisnya, hingga Sabtu (30/5) sore, semak bular tadi tingginya sudah sekitar dua meteran lebih. Sungguh, merupakan pemandangan yang tidak sedap dipandang dalam menikmati bantaran Sungai Cimanuk di dekat Indramayu kota sore itu. (Satim)*** Kata orang Cirebon, emangnya bangunan bersejarah itu milik Ki Mardiyah, tokoh dongeng rakyat Cirebon yang terkenal kaya raya, dan terkenal paling dermawan itu ? Koq...! pemerintah diam aja sih ?
TINGGAL SEDIKIT LAGI - Untuk memformat bantaran Sungai Cimanuk Indramayu untuk dijadikan lokasi wisata dan peru-paru kota dengan pepohonannya yang rindang, dan asyik untuk nongkrong-nongkrong di sana, tampaknya pihak pemerintah setempat tinggal memformat sedikit lagi. Anda pun bisa menyaksikan langsung di wilayah bantaran Cimanuk di depan komplek perumahan elit yang ada di sekitarnya. Wilayah itu, konon, dihuni orang-orang kaya yang mayoritas para pejabat penting di lingkungan Pemerintah Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat. Bahkan Bupati Indramayu, H. Irianto MS Syafiuddin pun sejak dulu sudah membangun rumah di wilayah itu. Areal komplek perumahan orang-orang kaya tersebut, dulunya merupakan kawasan pabrik es pertama yang dibangun Belanda pada tahun 1919 (buku Sejarah Indramayu 1977). Beberapa rumah yang kabarnya dibangun pada jaman penjajahan Belanda pun, tampak masih berdiri meski kurang terawat. Namun secara umum, jejak sejarah yang telah digoreskan pada konflik politik tempo doeloe nyaris hilang. Aneh !. (Satim)*** Jejak Sejarah Indramayu koq pada hilang dengan sendirinya. Kata orang pintar, nilai sejarah itu warisan paling berharga.
BEKAS GUDANG PELABUHAN JADI SEMAK BELUKAR - Kondisi bekas bangunan gudang barang bersejarah bekas peninggalan penjajahan Belanda tahun 1823 di wilayah Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat terlihat memperihatinkan. Semula merupakan deretan bangunan tangguh dan memanjang di Jalan Veteran Indramayu itu, namun kini terlihat sudah rata dengan tanah dan tak ada yang mengurusi. Soal siapa yang paling berhak dan bertanggung jawab terhadap sisa peninggalan sejarah tersebut, hingga kini terkesan belum jelas juntrungnya. Konon, beberapa pihak yang mengklaim sebagai pemiliknya, namun kenyataannya mereka terkesan tidak bertanggung jawab terhadap kelestarian areal bekas gudang tersebut. Adanya peninggalan sejarah itu, sewaktu Sungai Cimanuk yang ada di sekitarnya oleh Belanda dijadikan pelabuhan besar dan penting itu. Ironisnya, hingga Sabtu (30/5) sore, semak bular tadi tingginya sudah sekitar dua meteran lebih. Sungguh, merupakan pemandangan yang tidak sedap dipandang dalam menikmati bantaran Sungai Cimanuk di dekat Indramayu kota sore itu. (Satim)*** Kata orang Cirebon, emangnya bangunan bersejarah itu milik Ki Mardiyah, tokoh dongeng rakyat Cirebon yang terkenal kaya raya, dan terkenal paling dermawan itu ? Koq...! pemerintah diam aja sih ?
TINGGAL SEDIKIT LAGI - Untuk memformat bantaran Sungai Cimanuk Indramayu untuk dijadikan lokasi wisata dan peru-paru kota dengan pepohonannya yang rindang, dan asyik untuk nongkrong-nongkrong di sana, tampaknya pihak pemerintah setempat tinggal memformat sedikit lagi. Anda pun bisa menyaksikan langsung di wilayah bantaran Cimanuk di depan komplek perumahan elit yang ada di sekitarnya. Wilayah itu, konon, dihuni orang-orang kaya yang mayoritas para pejabat penting di lingkungan Pemerintah Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat. Bahkan Bupati Indramayu, H. Irianto MS Syafiuddin pun sejak dulu sudah membangun rumah di wilayah itu. Areal komplek perumahan orang-orang kaya tersebut, dulunya merupakan kawasan pabrik es pertama yang dibangun Belanda pada tahun 1919 (buku Sejarah Indramayu 1977). Beberapa rumah yang kabarnya dibangun pada jaman penjajahan Belanda pun, tampak masih berdiri meski kurang terawat. Namun secara umum, jejak sejarah yang telah digoreskan pada konflik politik tempo doeloe nyaris hilang. Aneh !. (Satim)*** Jejak Sejarah Indramayu koq pada hilang dengan sendirinya. Kata orang pintar, nilai sejarah itu warisan paling berharga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar