Jumat, 22 Mei 2009

Saksi Bisu Penjajahan Belanda di Kabupaten Indramayu

Jembatan Bersejarah di Jantung kota Indramayu
JEMBATAN SEJARAH -Jembatan ini berada di Jantung Indramayu kota yang membentang di atas Sungai Cimanuk. Jembatan ini dulunya dijuluki "kreteg sorog", konon, karena mudah ditarik ke pinggir seperti laci ketika kapal-kapal barang Belanda company hendak lewat. Jembatan itulah yang tercatat dalam sejarah buatan kolonial Belanda pada tahun 1625 ketika Sungai Cimanuk dijadikan pelabuhan terbesar di Jawa Barat bagian Utara. Tak jauh dari lokasi jembatan ini merupakan lokasi pendaratan kapal-kapal barang ekspor impor yang dikelola kolonial Belanda bekerja sama dengan mitra dagangnya dari Portugis dan Tionghoa. (Foto:Satim)
PATOK SAKSI BISU SEJARAH - Patok ini terletak persis di belakang Mesjid Agung Indramayu. Patok ini menurut Buku Sejarah Indramayu 1977 merupakan peninggalan sejarah Pelabuhan Cimanuk Indramayu semasa penjajahan Belanda yang berlangsung pada tahun 1625. Patok itu ada kaitannya dengan Pelabuhan Cimanuk Indramayu. Sayang, patok saksi bisu bukti sejarah ini tidak terurus lagi. Terbukti, kayu jati gelondongan yang ada di tengahnya yang dulu dijadikan pengikat tambang besi kapal-kapal berlabuh, kini raib entah kemana. Meski begitu dekat dengan Pendopo Bupati Indramayu, namun keberadaan patok bersejarah itu terkesan dibiarkan merana, tak ada yang mengurusi dan tak ada yang bertanggung jawab. Seperti inikah nasib sejumlah peninggalan sejarah di wilayah Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat ? (Foto:Satim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar