Kamis, 14 Mei 2009

Serba-Serbi Konferensi Kelautan Dunia 2009 di Manado

Pekan Budaya Diwarnai Atap Bocor

MANADO – Hujan deras yang mengguyur Manado, Sulawesi Utara, Senin (11/5) sore, menyebabkan atap GOR Arie Lasut bocor. Pada saat bersamaan, sekelompok remaja dan pemuda bersiap tampil di panggung. Tak pelak, mereka tampil dengan sejumlah ember ditempatkan di panggung untuk menampung tetesan air hujan. Meski begitu, mereka tetap bersemangat tampil, seperti panggung boneka dan paduan suara yang diiringi kulintang dan keybord. (GSA)***

Kerja Sama Pemantauan Samudera Hindia

MANADO – Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) dengan National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) Amerika Serikat menandatangani kerja sama pengamatan Samudra Hindia bagian timur di Manado, Selasa (11/5). Kerja sama yang rencananya mulai Juli 2009 itu merupakan bagian dari pemantauan perubahan iklim.

Kepala Pusat Riset Teknologi Kelautan DKP Aryo Anggoro mengatakan, pemantauan itu mencakup suhu permukaan, kecepatan arus laut, dan kecepatan angin yang bermanfaat untuk adaptasi masyarakat pesisir terhadap perubahan iklim. Kerja sama DKP dan NOAA itu berlangsung hingga tahun 2014. Pertemuan itu juga membahas pemberantasan pencurian ikan, perikanan yang bertanggung jawab, serta pengelolaan sumber daya pesisir dan laut. (LKT)***

Tak Ada Larangan Melaut

MANADO – Gubernur Sulawesi Utara, Sinyo H Sarundajang di Manado, Senin (11/5), mengatakan, pihaknya tak pernah melarang nelayan di Kota Manado melaut selama berlangsungnya Konferensi Kelautan Dunia (WOC). “Tidak ada pelarangan melaut terhadap nelayan. Melaut adalah hak asasi,” ujar Sarundajang.

Berdasarkan pengamatan kemarin, nelayan di Kota Manado berhenti melaut karena beredar luas isu pelarangan tersebut. Isu itu beredar sejak pekan lalu. (LKT)***

Sumber : Kompas, Selasa, 12 Mei 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar