Jadi Arena Penggembala
INDRAMAYU – Memperihatinkan. Begitulah Kondisi Lapangan Bola Krapyak Sindang, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat dalam belasan tahun terakhir. Lapangan yang pernah digunakan untuk sepakbola dan sejumlah lomba atletik itu, kini kondisinya mengenaskan. Rumput menjulang tinggi, dan terkesan tidak ada yang mengurusi. Entah tanggung jawab siapa lapangan yang sempat mencatatkan sejarah sebagai lapangan olahraga pertama di wilayah Kecamatan Sindang, Indramayu itu.
Apalagi di tahun 2003 di samping sebelah baratnya, sudah mulai dibangun sarana olahraga sedikit lengkap dari sebelumnya, yakni dibangunnya Lapangan Sepakbola (kini belakang SDN Sindang II), Gelanggang Olahraga (GOR) Singalodra Sindang, Indoor Squash, dan lapangan Bola Voli, sehingga terkesan, lapangan olahraga Krapyak Sindang kian merana. Setiap hari nasibnya berteman dengan kambing dan penggembalanya, karena lapangan itu telah berubah menjadi hamparan rerumputannya yang tampak subur dan tingginya sekitar 1 meteran.
Menurut Ki Tarpi (75), seorang saksi sejarah, lapangan Krapyak mengandung nilai sejarah yang telah mencatatkan namanya yang jauh dengan sejarah kedatangan Wiralodra, seorang tokoh pendiri pedukuhan Dermayu.
“Nama Krapyak itu ada kemungkinan, karena lapangan itu sering digunakan untuk berbagai kegiatan, namun hanya sebentar (sekrapyakan-Jawa). Namun setelah itu sepi kembali. Tapi dari dulu kondisinya bagaikan tidak ada yang mengurusi,” kata warga yang kini bermukim di Desa Panyindangan Wetan, Kecamatan Sindang itu.
Ki Tarpi mengharapkan, lapangan olahraga Krapyak dimanfaatkan untuk kegiatan yang lebih berguna bagi generasi kita. Atau paling tidak, dialokasikan untuk pembangunan yang bisa mencerdaskan bangsa. “Soal bentuknya apa, terserah pemerintah yang punya program dan kemampuan,” ujarnya.
Menyaksikan nasib lapangan Krapyak Sindang hingga Rabu (20/5), tampaknya tak sebahagia para calon anggota DPRD Kabupaten Indramayu dari Partai Golkar, calon anggota legislatif (Caleg)yang gagal meraih kursi dewan dari Partai Golkar, dan beberapa pejabat teras serta camat di Kabupaten Indramayu. Konon, mereka akan bersenang-senang, jalan-jalan dan berlibur di Batam dan Singapura, Kamis (21/5).
Kuwu Desa Sindang, Raga mengatakan, pihaknya merasa sedih jika menyaksikan lapangan olahraga Krapyak Sindang. “Tapi kami tak bisa berbuat banyak, karena asetnya milik pemerintah daerah. Kabarnya sih, lapangan Krapyak itu akan disulap menjadi gedung untuk penyimpanan dan perawatan benda-benda pusaka bersejarah,” ungkapnya. (Satim / Joko K ) ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar